Edukasi Keluarga Binaan secara daring.

FIK UI Bantu Tingkatkan Imunitas Masyarakat Terdampak Pandemi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 berstatus pandemi sejak akhir Februari 2020. Beberapa Negara di sekitar China khususnya Wilayah Wuhan, sudah berstatus lockdown. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia terjadi di awal bulan Maret 2020. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua minggu sejak tanggal 10 April 2020. Penetapan PSBB menyebabkan pengurangan aktivitas warga Jakarta di luar rumah yang berganti menjadi Work From Home (WFH). Mayoritas aktivitas dan pertemuan beralih ke digital.

Universitas Indonesia menjadi bagian dari Perguruan Tinggi yang memberikan perhatian dan ikut berkontribusi secara nyata dalam penanganan pandemi Covid-19. Universitas Indonesia sudah menerapkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) kepada seluruh mahasiswa sejak pertengahan bulan Maret 2020. PJJ bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya lingkungan kampus Universitas Indonesia.

Penerapan PJJ masih berlaku sampai saat ini. Seluruh kegiatan kampus dan aktivitas mahasiswa menggunakan teknologi dengan sistem daring (dalam jaringan). Teknologi memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, pekerjaan, pertemuan, dan aktivitas lainnya. Teknologi juga memiliki dampak negatif yaitu penurunan aktivitas sosial dan memunculkan sikap individualis karena setiap individu memiliki kesibukan masing-masing.

Prevalensi Covid-19 masih terus meningkat dan berdampak kepada segala aspek kehidupan. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Mayoritas masyarakat sering menghabiskan waktunya di luar rumah pada siang hari untuk belajar, bekerja, dan berbagai pertemuan lainnya.

Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia membuat masyarakat mengalami penurunan aktivitas sosial sejak bulan Maret sampai September 2020 yang dapat menimbulkan kebosanan. Selain dampak sosial, Covid-19 berdampak pada sektor ekonomi. Sebagian besar masyarakat mengalami penundaan gaji dan terkena Putus Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan memberlakukan pengurangan karyawan.

Masyarakat juga mengalami penurunan daya beli yang berefek pada sektor perdagangan. Hal ini menyebabkan peningkatan pengangguran dan harga jual kebutuhan. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena peningkatan kasus Covid-19 sejak diberlakukannya fase new normal. Pemerintah dan masyarakat menghadapi dilema. Masyarakat khawatir tertularnya Covid-19 tetapi membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan. Tempat rekreasi yang sering dijadikan sebagai alternatif liburan juga ditutup untuk menurunkan penularan Covid-19. Tekanan ini menimbulkan kecemasan dan kegelisahan di masyarakat.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Bersama Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) ikut turut peduli dengan kondisi saat ini. FIK UI Bersama IPKJI mengadakan kegiatan dengan tema “Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Covid-19 (DKJPS)”. Sasaran kegiatan ini adalah Sivitas Akademika Universitas Indonesia, khususnya mahasiswa dan dosen. Materi yang disampaikan terkait Covid-19 dan dukungan kesehatan jiwa bagi pasien Covid-19.

Program yang dilakukan FIK UI, antara lain program Kuliah Kerja Nyata Tematik DKJPS Covid-19. Pelaksanaan KKNT Covid 19 ini dilaksanakan oleh mahasiswa FIK UI yang telah mengikuti pelatihan dari DIKTI di IMERI dan pelatihan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Covid 19 di FIK UI. Capaian pembelajaran dalam kegiatan KKNT Covid 19 antara lain Mahasiswa mampu mengaplikasikan manajemen DKJPS Covid-19 dan membina sedikitnya 10 keluarga target binaan DKJPS Covid-19. Kegiatan ini dilakukan secara daring (on line). Diawali dengan skrining kesehatan fisik dan jiwa hari pertama, evaluasi skrining kesehatan fisik dan jiwa hari ke-14. Kemudian dari hari pertama sampai hari ke-14, dilakukan intervensi dan evaluasi harian terhadap adaptasi kebiasaan baru pada keluarga sendiri dan 10 keluarga binaan.

Sebanyak 110 mahasiswa dan 10 dosen pendamping FIK UI terlibat dalam kegiatan ini. Dosen pendamping tersebut adalah Dr. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed., Ice Yulia Wardani, SKp. M.Kep., Sp.Kep.Ji, Ns. Rizka Amalya, S.Kep., M.Kep., Dr. Hanny Handiyani, SKp., M.Kep., Dr. Novy Helena, SKp., M.Sc., Dr. Astuti Yuni Nursasi, SKp., MN, Kuntarti, SKp., M.Biomed., Tuti Herawati, SKp., MN, Ns. Shanti Farida, SKep., M.Kep.Sp.KMB, Ns. La Ode Abd. Rahman, S.Kep., MBA, di bawah bimbingan Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp., M.App.Sc. Setiap mahasiswa diupayakan memiliki sedikitnya 10 keluarga binaan, yang terdiri dari keluarga mahasiswa UI dan masyarakat disekitar tempat tinggalnya.

Satu keluarga terdiri dari 3-4 orang, sehingga target yang dicapai mencapai 3147 orang. Program ini juga mengarahkan mahasiswa untuk lebih peduli dengan kondisi lingkungan, melakukan skrining kesehatan fisik dan mental di lingkungan tempat tinggal, dan membantu lingkungan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Program KKN-Tematik DKJPS Covid 19 ini memberikan wawasan kepada keluarga binaan tentang Covid-19, cara meminimalisir kecemasan dan kegelisahan, dan melakukan adaptasi kebiasaan baru.

Media yang digunakan oleh mahasiswa yaitu youtube dan instagram. Penggunaan media sosial ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada keluarga binaan dan pengguna media sosial. Kegiatan ini berlangsung selama 1,5 bulan yang sudah berakhir pada 25 September 2020 dengan luaran yaitu sebanyak tiga ribuan orang yang sudah terbina dan mampu meningkatkan imunitas fisik dan jiwanya dari ancaman Covid-19.