Waspadai Penyebaran Covid-19 Akibat Transisi Lokal

Loading

JAKARTA (independensi.com) Secara keseluruhan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan covid-19 di sektor penerbangan sudah sangat bagus.

Sebagian besar bandara-bandara di Indonesia.sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik saat tiba di bandara, proses check in, saat berada di pesawat hingga di bandara tujuan.

“Dari pengamatan saya, naik pesawat adalah yang paling aman di bandingkan moda lain seperti kapal laut, kereta api, apalagi angkutan umum bus,” kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Prof Agus Taufik Mulyono dalam acara Diskusi Online dengan tema : Disiplin Protokol Kesehatan Kunci Pulihnya Lalu Lintas Penerbangan, di JakartavSabtu (19/12)

Justru potensi terjadinya penularan akibat import covid. seperti penumpang dari zona merah ke zona hijau.

Begitu penumpang pesawat terbang dari zona merah keluar dari bandara, kemudian naik transportasi lokal atau ketemu keluarga, saudara atau teman, ibi menjadi potensi penularan.

Turun dari pesawat, kemudian nyambung ke tujuan akhir dengan transportasi darat seperti bus yang sangat kendur dalam menerapkan protokol kesehstan. “Transisi lokal ini justri yang mempercepat penyebaran covid,’ jelas Agus

transportasi darat, 100 perswn tidak terkemdali karema sdj tidak adanprotokol kesehatan. mereka sudah merasa biasa saja. ini juga transmisi lokal yang sangat besar.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhamad Awaludin mengatakan, semua bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II sejak awal covid sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat bahkan terus ditingkatkan fasilitasnya.

Berkat itu juga jumlah pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat terus meningkat bahka hampir menyanai angka di awal tahun 2020 sebeluk terjadinya covid.

hingga 17 Desember pergerakan penumpang din19 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II mencapai 84.000 orang lebih dengan pergerakan pesawat sebanyak 877 pergerakan.

Sementara itu Ketua Hsrian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, politik covid yang tidak jelas dari pemerintah menyebabkan kegaduhan yang pada akhirnya membebankan masyarakat.

“contoh gampang adalah, penumpang pesawat, kapal laut dan kereta api mudah pengawasannya. Bagaimana dengan penumpang bus dsn travel plat hitam.” pungkas Tulus. (hpr)