INDRAMAYU (IndependensI.com) – Tanggung jawab dan komitmen Pertamina terhadap warga yang terdampak kejadian di area Kilang Balongan beberapa waktu lalu tidak hanya direalisasikan secara materiil, tetapi juga immateriil. Pada hari ini, Kamis (6/5), manajemen Kilang Pertamina Balongan meluncurkan program psikososial bagi warga terdampak melalui pendirian Griya Pertamina Balongan Peduli, yang disingkat menjadi Griya Pelangi.
Griya Pelangi didirikan di bekas gedung kantor fungsi Communications and Relations Kilang Balongan di Blok Wismajati, Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang memang dekat dengan lokasi permukiman warga yang terdampak. Ruangan kantor disekat-sekat menjadi sejumlah ruangan konseling psikologi yang tertutup sehingga privasi dan kenyamanan warga yang hendak melakukan konsultasi terjaga.
Pada acara peluncuran tersebut, Camat Balongan, Udi Mashudi menyampaikan.”Saya sangat mendukung program psikosial, penyehatan psikis warga Kecamatan Balongan. Saya juga berharap fasilitas ini tidak terbatas untuk warga yang terdampak, namun juga dapat digunakan untuk seluruh warga kecamatan dan terintegrasi dengan program Bupati Indramayu Dokmaru atau dokter masuk rumah.”
Pjs. GM Kilang Balongan Nur Qadim menjelaskan bahwa pendirian Griya Pelangi menunjukkan bahwa Pertamina amat peduli dengan aspek psikologis dan sosial atau yang disebut psikososial warga Balongan pasca kejadian di area kilang. Ia mengatakan, “Tidak hanya memberikan biaya perbaikan bangunan dan properti, kami juga berkomitmen memulihkan kondisi psikologis warga dengan mengerahkan para psikolog dari fungsi medis kami untuk memberikan konseling kepada warga yang datang ke Griya Pelangi.”
Selain memberikan layanan konseling psikologi, Griya Pelangi juga menyediakan Kids Zone, yaitu arena aktivitas bagi anak-anak warga. Para sukarelawan Agent of Change (AoC) dan konselor yang diterjunkan di Griya Pelangi akan mengadakan beragam aktivitas yang menggembirakan anak-anak yang berkunjung. “Kegiatan di dalam Griya Pelangi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan mental warga, yang mencakup unsur-unsur jasmani, kognitif, emosional, spiritual, dan sosial. Pada situasi pascakejadian di area kilang, diperlukan intervensi untuk meningkatkan kesejahteraan mental warga, terutama anak-anak yang sedang berada dalam fase perkembangan psikososial yang penting,” sambung Nur Qadim.
Nur Qadim melanjutkan, tidak hanya para psikolog, para pekerja muda Pertamina yang menjadi ujung tombak perubahan (AoC) juga dilibatkan sebagai sukarelawan di Griya Pelangi untuk memandu aktivitas ceria bersama anak-anak. “Anak-anak memiliki hak dan kebutuhan untuk dilindungi. Ini merupakan upaya bersama kami, pimpinan, fungsi medis, serta anak-anak muda agen perubahan Pertamina Balongan untuk mempromosikan kesejahteraan mental anak-anak, yakni kemampuan generasi penerus bangsa ini untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan tumbuh dalam kondisi apa pun,” jelas Nur Qadim.
Griya artinya rumah. Maka, kami berharap Griya Pelangi menjadi ‘rumah kedua’ bagi warga sekitar untuk menumbuhkan kembali harapan mereka dan kembali berbahagia.
Di samping Kids Zone yang penuh keceriaan serta ruang-ruang konseling yang nyaman, area yang diperkirakan akan menjadi favorit pengunjung adalah Snack Zone. Di area ini, pengunjung dapat beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas mereka sembari menikmati pelbagai camilan dan minuman secara cuma-cuma.
Unit Manager Communications, Relations & CSR Kilang Balongan Cecep Supriyatna, menambahkan bahwa informasi mengenai Griya Pelangi disebarluaskan kepada masyarakat melalui kerja sama dengan Kecamatan Balongan. “Sejak awal kejadian, kami senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah setempat. Termasuk pada upaya pemulihan ini, kami menyampaikan semua informasi kepada masyarakat melalui pihak kecamatan dan desa,” ujar Cecep.
Cecep menginformasikan bahwa Griya Pelangi beroperasi pada hari Senin sampai Sabtu (kecuali cuti bersama dan hari raya Idulfitri), mulai pukul 8.00 hingga 16.00 WIB.
“Griya artinya rumah. Maka, kami berharap Griya Pelangi menjadi ‘rumah kedua’ bagi warga sekitar untuk menumbuhkan kembali harapan mereka dan kembali berbahagia,” tutup Cecep. (Chs)