Menurut Ketua Presidium AYSI H Helmy M Noor, hingga batas waktu pada 22 Agustus 2021. “AYSI yang telah diluncurkan bersamaan dengan Haul Emas 50 Tahun KH. Abdul Wahab Chasbullah pada 22 Juni 2021, selanjutnya akan menunggu proses verifikasi dari Kemenkum HAM,” ujarnya, Kamis (24/6).
“AYSI adalah komunitas santri kreatif, untuk mengembangkan dakwah digital melalui kanal youtube dan media sosial lainnya. Sedangkan, visi AYSI adalah menjadi Komunitas Dakwah Digital Santri yang Kreatif, Inovatif, Profesional, dan Rahmatan Lil Alamin,” tuturnya.
Untuk Misi AYSI sambung Helmy adalah mewujudkan Komunitas Santri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi digital; memperkuat peran Santri dalam mewujudkan dakwah digital yang ramah dan solutif; dan melaksanakan pelatihan pembuatan konten digital yang kreatif dan marketable.
“Misi lainnya, kita melaksanakan pelatihan teknis dalam memproduksi konten dakwah digital yang inovatif berstandar broadcast. Serta melaksanakan siaran bersama (TV Pool) untuk memperkuat edukasi dan syiar keagamaan dan menciptakan Santri Entrepreneur yang profesional, dinamis, dan agamis,” tandasnya.
Sementara, Penasehat AYSI, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Mifta mengaku surprise dan mendukung lembaga tersebut untuk maju berkembang.
“Suprise atas hadirnya AYSI. Hari ini perang kita adalah perang medsos. Bayangkan, peluru hanya menembak satu kepala, tapi postingan di YouTube bisa menembak jutaan kepala. Semoga, AYSI banyak mengembangkan dakwah Aswaja,” imbaunya.
Lebih lanjut Gus Miftah menilai pentingnya santri untuk meneladani pendiri NU dan pejuang NKRI. Seperti, KH Abdul Wahab Chasbullah yang hikmadnya luar biasa kepada NU dan bangsa Indonesia.
“KH Wahab Chasbullah juga penggiat media, beliau memiliki percetakan di Jalan Sasak 23, Surabaya yang diteruskan KH Mahfudz Shiddiq untuk menerbitkan ‘Berita NU’. Jadi, kalau generasi Aswaja sekarang itu harus melibatkan diri dalam perang medsos,” pungkasnya. (San)