JAKARTA (Independensi.com) – Untuk memperlancar konektivitas di jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah membangun duplikasi Jembatan Cisokan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Duplikasi jembatan dibangun, karena jembatan Cisokan eksisting merupakan tipe jembatan Callender Hamilton (CH) yang dibangun pada tahun 1986 dan lebar jembatan tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan dari dua arah secara bersamaan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan dan jembatan memiliki peran penting sebagai backbone dalam pengembangan konektivitas antar-wilayah dalam rangka memperlancar distribusi logistik di Indonesia. “Konektivitas yang semakin lancar akan mengurangi biaya angkut kendaraan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Menteri Basuki.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi DKI Jakarta – Jawa Barat Hari Suko Setiono mengatakan, Jembatan Cisokan yang lama lebarnya hanya 3,5 meter, sehingga kendaraan yang lewat harus bergantian, tidak bisa digunakan berbarengan dari dua arah,” jadi kalau berpapasan di tengah jembatan, salah satu kendaraan harus mundur,” jelasnya
Menurut Hari, Jembatan Cisokan yang sedang dalam tahap konstruksi merupakan tipe rangka baja dengan panjang 60 meter. Jembatan ini memiliki lebar total 9 meter yang terdiri dari lebar badan jalan 7 meter dan lebar trotoar 2 meter.
Hari menambahkan, konstruksi Duplikasi Jembatan Cisokan akan memakan waktu 180 hari. Pekerjaan dimulai pada akhir Mei 2021 dan ditargetkan selesai pada akhir November 2021,” selama konstruksi berlangsung tidak ada pengalihan arus lalu lintas sehingga kendaraan masih bisa melewati jembatan yang lama, karena jembatan duplikasi dibangun di sebelah jembatan lama,” tuturnya.
Hari mengatakan, ketika jembatan yang baru sudah selesai dibangun, maka jembatan Cisokan yang lama akan dibongkar, sehingga seluruh kendaraan yang lewat pada ruas jalan ini akan melalui jembatan baru.
“Jembatan Cisokan yang lama sudah melewati umur konstruksi, sehingga perlu biaya pemeliharaan. Oleh karena itu untuk efisiensi anggaran setelah jembatan yang baru jadi, jembatan lama akan dibongkar,” pungkas Hari. (wst)