Perkuat Kinerja Ekspor, SIG Kembangkan Terminal Khusus Di Tuban

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Semen Indonesia Group (SIG) memulai proyek pengembangan pelabuhan Terminal Khusus di Tuban, Jawa Timur, dengan nilai investasi mencapai Rp1,4 triliun. Proyek yang bakal digarap oleh salah satu anak usahanya, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), itu sengaja dilakukan demi memperkuat kinerja ekspor perusahaan, terutama untuk jenis produk semen dan clinker. Proyek dilakukan diantaranya dengan menambah kapasitas terminal dari semula 15.000 DWT menjadi 50.000 DWT, lewat pembangunan trestle jetty dan jetty platform baru dari jetty existing. “(Proyek pengembangan) Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menyediakan produk untuk ekspor. Tidak hanya komitmen kepada investor, tetapi juga bagian dari komitmen negara dalam memberikan kenyamanan kepada investor asing untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha SIG, Aulia Mulki Oemar, dalam keterangan resminya, Jumat (28/1).

Tak hanya peningkatan kapasitas, proyek pengembangan Terminal Khusus ini juga dilakukan dengan membangun fasilitas blending silo system kapasitas 8.000 ton, clinker silo system kapasitas 15.000 ton, dan cement silo system kapasitas 2 x 18.000 ton. Tak hanya itu, dibangun pula fasilitas transportasi berupa tube conveyor beserta sarana pendukungnya untuk mengirim semen curah dari silo ke kapal. “Proyek (pengembangan) ini pada dasarnya merupakan salah satu realisasi kerjasama strategis antara SBI dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC) yang mulai resmi berjalan sejak 4 Agustus 2021, tujuannya agar dapat menjawab permintaan pasar ekspor yang mencapai 500 ribu ton semen per tahun,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo, dalam kesempatan yang sama.

Dengan adanya pengembangan dermaga khusus ini, menurut Lilik, akan semakin melengkapi kemampuan pabrik Tuban dalam memperluas jangkauan pasar ekspor dalam sinergi bersama SIG dan TCC. Proyek pengembangan ini diperkirakan bakal memakan waktu selama dua tahun ke depan. “(Proyek) Ini sekaligus juga menjadi langkah strategis bagi SBI untuk berkontribusi pada akselerasi perwujudan visi SIG menjadi penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional, melalui optimalisasi utilisasi aset-aset perusahaan dan peningkatan arus kas dan profitabilitas,” tegas Lilik.