PLT Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Masrul Kasmy

Kasus Covid-19 di Provinsi Riau Melejit, Pekanbaru Tertinggi

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) –Kasus covid-19 di Provinsi Riau terkonfirmasi melejit.

Hari ini Rabu (9/2), terdapat penambahan 220 kasus baru, jauh meningkat dari satu hari sebelumnya atau Selasa (8/2), yang terkonfirmasi peningkatan 160 kasus baru.

Hal itu disampaikan Masrul Kasmy Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau kepada sejumlah wartawan, Rabu (9/2) sore.

Selain peningkatan kasus covid-19 yang melejit, menurut Masrul, di Provinsi Riau hari ini dinyatakan  penambahan 1 orang pasien yang meninggal dunia karena covid-19 dari sebelumnya tidak terdapat vasien yang wafat.

Namun hari ini, juga terdapat penambahan 50 orang penambahan pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh dari sebelumnya hanya 21 pasien sembuh virus corona.

Lebih lanjut Masrul Kasmy menjelaskan, dari penambahan 220 kasus baru, terdapat 29 kasus merupakan warga luar Provinsi Riau, sedangkan kasus terbanyak terdapat di Pekanbaru sebanyak 151 orang.

Kemudian disusul Kampar 10 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Dumai 6 kasus, Bengkalis dan Siak masing-masing 4 kasus, Pelalawan, Kuansing dan Rohil masing-masing 2 kasus, dan Inhil 1 kasus, kata Masrul

Satu hari sebelumnya atau Selasa, (8/2) kata Plt Kadiskes Riau Masrul Kasmy, terkonfirmasi penambahan 160 kasus baru, dari sebelumnya hanya terdapat 88 kasus.

Dari informasi yang diperoleh kasus terbanyak terdapat di Pekanbaru sebanyak 107 kasus, Rokan Hulu 6 kasus, Bengkalis 5 kasus, Kampar, Siak dan Dumai masing-masing 4 kasus, Pelalawan 2 kasus.

Dari penambahan 160 kasus itu, terdapat 28 kasus yang merupakan warga di luar Provinsi Riau

Akibat peningkatan kasus covid-19 di Pekanbaru, dua (2) sekolah di pusat Ibukota Provinsi Riau yaitu SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 18, aktivitas pembelajaran tatap muka sudah dihentikan selama 3 hari.

Hal itu diakui Walikota Pekanbaru Firdaus MT kepada sejumlah wartawan di Kantor Walikota Tenayan Pekanbaru Rabu, (9/2) sore.

Namun menurut Firdaus, menyikapi kasus di dua (2) sekolah tersebut, pihaknya belum bisa mengambil kebijakan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di semua sekolah di Kota Pekanbaru.

Pada sekolah yang terpapar, kita berikan perhatian khusus, tetapi itu belum menjadi ukuran.

“Tidak mungkin dengan satu kasus kita menutup semua sekolah,” kata Walikota.

Firdaus menjelaskan, sekolah yang terpapar sudah ditindaklanjuti sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Seperti menghentikan sementara kegiatan PTM dan sterilisasi ruangan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas, pihaknya telah melakukan tes rapid acak pada siswa.

Kegiatan tersebut sudah berlangsung di SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 5 Pekanbaru, kata Ismardi.

(Maurit Simanungkalit)