BEKASI (IndependensI.com)- Sedikitnya 1.300 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 3 RW di Perumahan Pondok Pondokgede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat kembali dilanda banjir. Penyebab banjir akibat kiriman dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara di Bekasi sendiri tidak turun hujan.
Genangan air mulai terjadi Rabu (16/2/2022) malam setelah air banjir kiriman dari Bogor mulai masuk Kali Bekasi. Tidak hanya Perumahan PGP yang dilanda banjir, tapi juga beberpa perumahan lainnya, diantaranya Jatirasa Permai, Perumahan Mitra Lestari, Kemang IFI dan lainnya.
Ketinggian air mulai 50 sentimeter hingga 1,5 meter masuk ke rumah warga. Sebagian besar warga terpaksa mengungsi. Sedang warga yang rumahnya bertingkat, mereka mengamankan diri dan bertahan di lantai atas.
Banjir seperti ini sudah terjadi puluhan kali hingga saat ini. Penyebab banjir, akibat luapan air yang limpas hingga batas tanggul kali.
Terkait hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki meninjau banjir yang terjadi di PGP Kecamatan Jatiasih, Kamias (17/2/2022) pagi.
Tri memerintahkan stafnya untuk membuka dapur umum. Sementara petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi bersama aparat Satpol PP, Polisi dan TNI, bahu membahu mengevakuasi warga yang terjebak di rumah.
“Saat ini kondisi relatif normal. Genangan air sudah mulai surut karena Kali Bekasi sudah mulai surut dan airnya sudah mulai dipompa,” ujar Tri.
Kami mengintruksikan Kepala BPBD dan camat untuk segera siapkan dapur umum dan menerjunkan para petugas BPBD dan petugas kesehatan. Terpantau sejak dini hari, para petugas cepat dan tanggap untuk membantu masyarakat kita, dengan segera sudah didirikan dapur umum, jelasnya.
Tri mengakui pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cilliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR agar dikirimkan alat berat dan sand bag.
Kepada warga diimbau agar tetap waspada pada saat musim penghujan saat ini. Sebab, banjir bukan hanya disebabkan hujan di Bekasi, tapi paling parah akibat babjir kiriman dari Sungai Cikeas dan Cileungsi yang hulunya di Kabupaten Bogor dam menyatu di Kali Bekasi. (jonder sihotang)