JAKARTA (Independensi.com) – Usai sembuh dari Covid-19 pekan lalu, pebulutangkis spesialis tunggal putra Jonatan Christie mulai menemukan pola permainannya. Tampil maksimal di Swiss Terbuka, Jojo sapaan akrabnya, memastikan diri melaju ke babak kedua mengalahkan wakil Perancis, Thomas Rouxel dua gim langsung 21-10, 21-15, Rabu (23/3/2020).
Jojo, sapaan akrab Jonatan, terlihat bermain sangat nyaman di laga 32 besar yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Rabu (23/3) pagi waktu setempat. Ia terus mengungguli poin lawan baik di gim pertama maupun kedua. “Pertama Puji Tuhan dulu hari ini di babak pertama bisa diberikan kemenangan. Tidak mudah karena sudah dua minggu lebih kami di Eropa dan saya sempat kena Covid juga di Jerman,” ucap Jojo usai pertandingan.
“Ada satu sampai dua hari saya rest latihan dan itu membuat fisik agak turun. Makanya ini setelah main mau coba langsung latihan lagi supaya bisa kembali terbiasa lagi fisiknya untuk pertandingan besok,” lanjutnya.
Walau begitu, Jonatan tetap mensyukuri hasil yang didapat terutama di All England 2022 pekan lalu. “Saya bersyukur bisa mencapai perempat final saya pertama di All England kemarin. Banyak pengalaman yang bisa saya ambil,” tutur Jojo.
Jojo mengatakan, bertanding di Swiss ini dirinya lebih fokus pada perbaikan faktor nonteknis. “Bagaimana cara berpikir, ketenangan, dan mental agar bisa mengeluarkan semua kemampuan di lapangan. Kalau teknis sepertinya sudah ok semua,” jelas Jojo.
Soal target juara, Jojo juga tidak menampik gelar juara adalah incarannya di ajang ini tapi ia lebih memilih untuk menikmati satu demi satu pertandingan. “Pastinya mau yang terbaik tapi di sini banyak pemain bagus juga. Saya mau fokus satu demi satu dulu,” terang Jojo. Dia mengaku, di laga terakhir All England dirinya kurang bisa menikmati pertandingan menyusuk strategi yang tidak berjalan.
Sementara itu ganda campuran Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso sukses menaklukkan rekan senegara sekaligus seniornya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti 21-13, 28-26 dalam pertarungan berdurasi 41 menit. Adnan/Mychelle yang berada di peringkat 30 dunia ini mengaku tidak melakukan persiapan khusus menghadapi laga tersebut.
“Persiapan khusus sih tidak ada. Yang penting harus yakin dari awal,” kata Adnan. “Kami hanya mencoba langsung in dengan permainan kami mulai dari angka 0-0,” sambung Mychelle.
Mereka juga mengatakan bahwa permainan Jordan/Melati tidak dalam performa terbaik. Itu yang membuat Adnan/Mychelle lebih percaya diri. “Tadi lawan di gim pertama banyak mati sendiri. Jadi kami lebih yakin. Di gim kedua poinnya kejar-kejaran, kami terus berjuang dan memaksa jangan sampai lepas,” ucap Mychelle.
Di gim kedua, Adnan/Mychelle beberapa kali saat poin kritis berada di posisi tertinggal. Namun mereka bisa mendapat momentum untuk membalikkan keadaan. “Tadi di gim kedua akhir saling mengingatkan satu sama lain untuk lebih sabar mainnya. Juga siap sambungan-sambungan pukulannya,” ungkap Mychelle.
“Kami sempat tegang juga di poin-poin kritis, beruntung bisa tahan dan membalikkan keadaan. Kami mencoba fokus dan saling memberi semangat partner kalau bikin salah,” pungkas Adnan.
Selain Adnan/Mychelle, Indonesia juga meloloskan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati ke babak 16 besar. Rehan/Lisa lolos tanpa bertanding usai lawannya Hoo Pang Ron/Cheah Yee See asal Malaysia memutuskan mundur. Sayang, langkah kedua pasangan tersebut tidak bisa diikuti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Rinov/Pitha kembali harus mengakui keunggulan wakil Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith 14-21, 19-21. Sementara, Dejan/Gloria dikalahkan Jones Rafly Jansen/Linda Efler asal Jerman 17-21, 21-14, 16-21.