JAKARTA (Independensi.com) – Minat petani untuk melakukan pembelian alat mesin pertanian (alsintan) secara mandiri terus meningkat. Di Jawa Tengah, program Taxi Alsintan, makin banyak dikejar para petani.
Sugiyarto, petani asal Karanganyar, Kabupaten Demak, bersyukur keinginannya untuk bisa memiliki traktor crawler akhirnya terwujud. Ia mengapresiasi program yang diluncurkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang tak lagi mengandalkan proposal bantuan.
“Ini luar biasa. Terima kasih Pak Mentan (Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, red) karena program KUR ini saya akhirnya bisa memiliki traktor untuk mengolah lahan pertanian saya sendiri,” kata Sugiyarto, dalam acara Penyerahan Alsintan Pada Kegiatan Pengembangan Program Taxi Alsintan Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, kemarin Jumat (01/04/2022).
Sugiyarto mengaku sudah lama mengidamkan tractor roda crawler ini. Ini baru terwujud setelah Kementerian Pertanian (Kementan) langsung turun tangan membantu mempermudah kepemilikan alsintan melalui Program Taxi Alsintan. Taxi Alsintan ini merupakan program penyediaan alsintan secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan KUR.
“Terima kasih Pak Mentan SYL, hadir melalui bantuan KUR yang sangat membantu petani ini,” tambah dia.
Selain Sugiyarto, terdapat tujuh petani yang mendapat persetujuan untuk memperoleh KUR pembelian Alsintan ini. Yakni, Supriyanto dan Subrihaji, keduanya petani asal Pati yang menerima KUR Traktor Roda Empat.
Kemudian Akhmad Kholid, petani asal Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Giarto dari Gondang, Sragen, Ali Aziz dari Wonosalam, Demak dan Sukran Anta asal Gabus, Pati, yang mendapat persetujuan KUR untuk pembelian Combine Harvester.
Giarto juga bersyukur KUR untuk pembelian combine harvester bisa direstui pihak bank. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak penyedia alsintan, pihak bank terutama Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah sangat membantu dalam proses pencairan KUR ini.
“Ini nantinya digunakan untuk mengolah lahan pertanian seluas 300 hektare di desa kami,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Alsintan Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah menegaskan bahwa program Taxi Alsintan ini merupakan ide brilian dari Bapak Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk hadirkan teknologi yang maju, mandiri dan modern di tengah-tengah petani. Melalui program ini, petani tidak lagi tertuju kepada bantuan yang berasal dari APBN, tetapi bisa mengadakan pembelian sendiri dengan insentif dari KUR.
“Ini yang kami dorong agar petani kita bisa lebih mandiri,” katanya.
Andi mengatakan dana pemerintah untuk bantuan alsintan ke petani memang sangat terbatas. Untuk tahun ini saja, anggaran belanja alsintan kini tersisa Rp 600 miliar.
“Taxi Alsintan hadir sebagai terobosan dalam membantu petani untuk mengadakan pembelian alsintan dengan kredit ringan,” ucapnya.
Koordinator Pelembagaan Alsintan Erna R. Wardhani menambahkan Taxi Alsintan ini memang didorong agar petani bisa cepat berinovasi dan beradaptasi dalam pengelolaan pertanian, mulai dari olah tanah sampai panen. Dan yang lebih penting, pertanian menjadi lebih menarik sehingga bisa mendorong anak muda saat ini terjun ke pertanian.
“Dulu kan bapaknya petani, anaknya belum tentu. Tapi sekarang makin banyak petani milenial terjun ke pertanian karena pertanian itu keren. Megang traktor keren,” jelasnya.(wst)