Kegiatan dengan tema, Daun Children Art School Drawing Exhibition 2022 dalam rangka merayakan bulan mengambar nasional.
Menurut Pendiri dan Pembina Utama Sanggar DAUN, Arik S. Wartono, tujuan utama dari acara tersebut. Yakni, untuk memperkenalkan hasil karya anak-anak didiknya ke khalayak umum (publik).
“Peserta pameran dari Sanggar DAUN ini, total ada 27 anak yang berasal dari Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kudus, Yogyakarta, Depok, Jakarta dan Denpasar, dengan total karya yang dipamerkan sebanyak 61 karya lukis dari berbagai media (bahan lukisan),” ujarnya, usai membuka pameran, Sabtu (21/5) petang.
Arik menambahkan, bahwa peserta pameran terdiri berbagai usia mulai dari 5 tahun hingga usia 22 tahun. Dengan rincian 47 karya manual drawing, dengan media kertas dan kanvas dalam berbagai ukuran. Serta 13 karya digital drawing penyajian print kertas dan 1 karya multimedia drawing (animasi).
“Tak hanya itu saja, dalam pameran kali ini ada hal menarik yang ditampilkan oleh para seniman. Mulai, karya terkecil berukuran 20 x 20 Cm dan karya terbesar ukuran 150 x 100 Cm hingga lukisan dengan mengunakan media puntung rokok karya pelukis cilik Bhre Bhawana Praja Kawula,” ungkapnya.
“Lukisan puntung rokok ini, tentunya memiliki keunikan tersendiri dan akan menarik perhatian pengunjung pameran. Karena mungkin jarang ditemukan, apalagi hasil karya seorang anak yang masih berusia 10 tahun,” tuturnya.
“Secara serentak pameran ini, digelar di 26 Propinsi dan diikuti oleh 250 komunitas seni rupa yang tersebar di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Sementara, Pelukis yang mengunakan media puntung rokok Bhre Bhawana Praja Kawula, menyatakan lukisan yang dibuatnya itu. Terinspirasi dari banyaknya putung rokok yang dirinya temukan.
“Saya melukis mengunakan media puntung rokok, karena tidak sering melihat puntung rokok. Kemudian saya coba memanfaatkan untuk buat lukisan, diatas kanvas,” katanya.