Jakarta (Independensi.com) – Kinerja penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) yang berkualitas membuat PT Semen Indonesia Tbk atau Semen Indonesia Group (SIG) sukses meraih penghargaan di ajang The 13th Corporate Governance Award 2022. Dalam event awarding tersebut, SIG dinobatkan sebagai salah satu dari Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (BigCap) dengan kategori Best Right of Shareholders.
Ajang The 13th Corporate Governance Award 2022 sendiri merupakan event yang diselenggarakan oleh Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD). Penghargaan diserahkan oleh Vice Chairman Research IICD, Lukas Setia Atmaja, kepada Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto, di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (27/5).
Penghargaan diberikan kepada emiten-emiten yang telah mengimplementasikan praktik tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) pada tahun 2021 dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip GCG.
Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, penghargaan yang didapat kali ini merupakan bentuk apresiasi dan motivasi bagi perusahaan untuk terus mendorong kinerja dengan mengedepankan tata kelola (Good Corporate Governance/GCG) yang baik.
“SIG berkomitmen untuk menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh tahapan kegiatan operasional untuk memastikan kinerja yang berkelanjutan agar dapat terus memberi manfaat kepada para pemangku kepentingan,” ujar Vita, dalam keterangan resminya, Sabtu (28/5/2022).
Vita menjelaskan, SIG selalu berpegang pada lima prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran. Selain itu, untuk mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan, senantiasa dilandasi oleh nilai moral tinggi serta kepatuhan terhadap regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami menyadari betul bahwa GCG akan mendorong terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional serta lebih mengoptimalkan pelayanan, juga menguatkan nilai korporasi dan kepercayaan pemangku kepentingan,” tegas Vita.