JAKARTA (Independensi.com) – Dalam rangkaian Kunjungan Kerja ke Perancis, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB yang diwakili oleh Assistant Director-General (ADG) for Natural Sciences, Mrs. Shamila Nair-Bedouelle di Gedung World Heritage Center, Kota Paris, Kamis (2/6/2022). Pada pertemuan tersebut, UNESCO menyampaikan dukungan dan kesiapan untuk kerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk mensukseskan kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada bulan Maret 2024 mendatang.
Untuk itu, UNESCO menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WWF di Bali dan akan memobilisasi jejaring negara-negara dan institusi global yang dimilikinya untuk membantu Indonesia dalam WWF 2024 mendatang.
UNESCO berkeinginan untuk dapat terlibat aktif dalam tema-tema tertentu, seperti air (air tanah dan hidrologi), sanitasi, gender, hingga data dan ilmu pengetahuan melalui penyelenggaraan rangkaian kegiatan sebelum dan selama WWF 2024. Selain itu, UNESCO akan berpartisipasi dalam pameran seperti terakhir di Dakar, Senegal.
UNESCO juga mengajukan usulan untuk penyusunan dan peluncuran laporan terkait sumber daya air di dunia atau World Water Development Report (WWDR) 2024 berjudul Leveraging Water for Peace and Prosperity pada opening ceremony WWF ke-10 di Bali tersebut.
UNESCO juga mengundang partisipasi Indonesia pada penyelenggaraan UN-Water Groundwater Summit di UNESCO Headquarter pada 6-8 Desember 2022 mendatang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljo dimohon berkenan untuk menerima tongkat estafet ‘Groundwater’ dari Presiden World Water Council Mr. Loic Fauchon. Diketahui, pada penyelenggaraan WWF di Dakar, Maret 2022 lalu, UNESCO menyerahkan tongkat estafet ‘Air Tanah’ kepada World Water Council. Usulan tersebut untuk memastikan isu air tanah terus menjadi bagian dari agenda WWF ke-10.
Menteri Basuki menyampaikan ucapan terima kasih keinginan UNESCO dalam mendukung penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi, termasuk untuk mengurangi stunting. Selain itu Pemerintah Indonesia mendukung penuh usulan memperkuat aspek data dan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan sumberdaya air.
“Kami ingin memperkuat kerjasama dengan UNESCO untuk mempercepat peningkatan layanan air bersih, sanitasi dan kesehatan masyarakat, antara lain untuk pengurangan stunting di Indonesia. Kami mengembangkan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi yang berdaya tahan terhadap perubahan iklim,” kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, terpilih menjadi tuan rumah penyenggaraan WWF mencerminkan komitmen Indonesia dalam pengelolaan sumber daya air. Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang terpilih menjadi tuan rumah WWF.
Menteri Basuki menyampaikan akan segera berkomunikasi dengan World Water Council terkait usulan dan keinginan UNESCO dalam penyiapan program/agenda penyelenggaraan WWF di Bali tahun 2024. “UNESCO memiliki peran penting, terutama melalui Intergovernmental Program Hidrologi, sebagai fasilitator pertukaran dan kerjasama dalam hal data dan ilmu pengetahuan bidang keairan,” tutup Menteri Basuki.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Duta Besar RI untuk Perancis, Monako dan Andorra Mohammad Oemar, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan, Ditjen Bina Marga Thomas S. Aden, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Prof. Dr. Ismunandar (wst)