Foto : Direktur Utama, RS Umar Mas'ud, dr Didik Hariyanto, saat dikunjungi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik, dr Mukhibatul Khusnah.

Diplot Anggaran Rp 10 Miliar Untuk Peningkatan SDM, RS Umar Mas’ud Bawean Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Keberadaan Rumah Sakit (RS) Umar Mas’ud, di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang diharapkan bisa memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat. Justeru kekurangan tenaga medis (nakes).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama, RS Umar Mas’ud, dr Didik Hariyanto, saat dikunjungi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik, dr Mukhibatul Khusnah.

“Untuk memastikan pelayanan kesehatan di Pulau Bawean berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Maka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinkes melakukan rekrutmen tenaga medis (nakes) sesuai kebutuhan,” kata dr Didik Hariyanto.

“Kami berharap tenaga yang direkrut dari CPNS maupun P3K ada metode poin khusus untuk warga Bawean khususnya, agar mempermudah masyarakat Bawean menjadi ASN atau PNS untuk memenuhi kebutuhan nakes di Bawean,” ujarnya, Sabtu (4/6).

Untuk semua ASN yang bertugas di Bawean, ia juga berpesan agar bisa mentaati perjanjian kontrak kerjanya. Jangan setahun dua tahun sudah pindah atau minta pindah. Akibatnya terjadi kekurangan nakes, sehingga pelayanan kita tidak bisa maksimal.

“Jangan seperti buat batu loncatan saja tugas di Bawean ini, untuk bisa jadi ASN, harus punya komitmen dan motivasi kuat untuk bertugas di Bawean,” imbaunya.

“RS Umar Mas’ud menginginkan adanya tambahan nakes, karena selama ini nakes yang ditempatkan di Bawean tidak pernah lama. Sebab ikut mutasi keluar Bawean,” tuturnya.

Menanggapi keluhan itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, menegaskan rekrutmen P3K tenaga kesehatan maupun huru untuk Bawean, mekanisme penerimaannya dari pusat namun honor yang diberikan melalui APBD.

“Kami sedang berusaha mengembalikan ke tempat terdekat, agar ada motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya tanpa ada alasan jauh dari keluarga maupun jarak tempuh baik yang di daratan maupun yang di Bawean, ” tandasnya.

Sementara, Kadinkes dr Mukhibatul Khusnah menyampaikan di RS Umar Mas’ud  terdapat 130 pegawai, dengan rincian jumlah nakes 80 orang, didukung Nakes dari Puskesmas Tambak sebanyak 56 dan 54 Nakes dari Puskesmas Sangkapura.

“Untuk memaksimalkannya sudah dianggarkan Rp 10 miliar khusus untuk peningkatan SDM, alat kesehatan dan alat kedokterannya,” pungkasnya. (Mor)