Foto : Kepala SMP Negeri 1 Gresik Beri Avita Prasetya saat memberikan hadiah kepada siswa baru yang memenangkan rangkaian fun game di hari terakhir kegiatan MPLS.

SMP Negeri 1 Gresik Buka Kelas Tahfidz, Demi Bentuk Karakter Anak Didik Qur’ani dan Berakhlakul Karimah

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar SMP Negeri 1 Gresik, Jawa Timur, selama 3 hari mulai Senin – Rabu (18-20/7) berlangsung dengan baik dan lancar sesuai dengan mekanisme yang diberlakukan.

Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) Beri Avita Prasetya, dengan mengikuti MPLS, siswa baru diharapkan dapat mudah beradaptasi dan mengenal lingkungan sekolahannya.

“Alhamdulillah, kegiatan MPLS yang dipandu Dinas Pendidikan (Dispendik)  berjalan sesuai dengan baik dan lancar. Sehingga peserta didik bisa merasakan keseruan, kehangatan, bersama disuasana baru khususnya bagi anak-anak kelas 7,” ujarnya, Rabu (20/7).

“Sesuai dengan peraturan berlaku (Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016), prinsipnya kegiatan MPLS untuk mengenalkan anak pada lingkungan sekolah, pendidik (guru), sarana prasarana sekolah, budaya yang ada disekolah hingga diajak memahami lingkungan sekitar sekolah. Karena setiap sekolah, memiliki karakteristik wilayah yang berbeda-beda,” ungkapnya.

Beri menambahkan, tahun ajaran 2022-2023 siswa baru SMPN 1 Gresik total berjumlah 320 anak yang terbagi dalam 10 rombel (ruang kelas) mulai kelas 7 A hingga 7 J.

“Dari 10 rombel itu, kami juga menyiapkan kelas tahfidz atau kelas khusus siswa baru yang masuk melalui jalur prestasi penghafal Al Qur’an. Sebab, saat ini sudah ada 24 siswa baru yang hafal Al Qur’an. Dengan demikian kami masih butuh 8 lagi anak-anak tahfidz (penghafal Al Qur’an) agar rombelnya terpenuhi secara maksimal,” tuturnya.

Tujuan dari dibuatnya kelas tahfidz lanjut Beri, karena sekolahan yang dipimpinnya bisa menciptakan generasi Qur’ani. Sehingga, menjadikan siswa SMPN 1 Gresik jiwa yang berakhlakul karimah. Sebab, Gresik telah dikenal sebagai Kota Santri dan Kota Wali.

“Untuk menunjang itu semua, kami juga menerapkan budaya kebersihan kepada para siswa dengan membuat motto “Pantang Pulang Sebelum Kelas Bersih” serta pada tata tertib sekolah. Tujuannya untuk menjadikan anak-anak terbiasa dengan kebersihan maupun kedisiplinan,” imbaunya.

“Hal yang penting dalam MPLS, adalah membentuk karakter diri anak-anak agar memiliki prinsip yang kuat dan baik. Makanya, kami juga bekali para siswa dengan pemahaman tentang bahaya narkoba yang materinya langsung disampaikan oleh BNN Gresik,” tegasnya.

“MPLS memang seharusnya dapat menjadi fase pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa baru dalam memasuki sekolah barunya. Makanya kami di hari terakhir kegiatan MPLS kita buat fun game, agar anak-anak memiliki kesan istimewah,” tandasnya.

Apalagi sambung Beri, kegiatan MPLS penting untuk membuat siswa baru jatuh cinta terhadap sekolah barunya. Sehingga, aktivitas belajar-mengajar dapat berlangsung lebih menyenangkan.

“Kami berharap rangkaian MPLS, dapat menjadikan siswa baru mengenali potensi dirinya dan menjadi motivasi untuk menjadi pelajar yang pintar, tangguh serta cerdas dalam berbagai hal,” pungkas Beri. (Mor)