Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dengan kembali diselenggarakannya FESyar Regional Jawa 2022 di Jawa Timur, diyakini akan mampu mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang tidak hanya inklusif, tapi juga Go Global, Go Digital, dan Go Agriculture.
“Pelaksanaan FESyar Regional Jawa 2022 menjadi bagian penting tak hanya bagi Jatim, tapi juga bagi provinsi yang lain se-Jawa. Maka mari kita bangun semaksimal mungkin dan seefektif mungkin seluruh proses pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif. Karena pada dasarnya pertumbuhan ekonomi harus dilakukan secara inklusif,” katanya saat membuka kegiatan, Kamis (8/9).
Khofifah menjelaskan, pertumbuhan ekonomi selain harus inklusif saat ini juga ada tantangan untuk mengakses pasar Go Global. Yakni, bagimana pelaku ekonomi syariah dapat menembus pasar global lebih luas lagi.
“Kami juga mendorong ekonomi Syariah untuk Go Digital, dengan mendorong pelaku UMKM syariah untuk menggunakan teknologi digital dalam mengakselerasi bisnis,” tuturnya
Selain itu, pengembangan ekonomi syariah yang Go Agriculture yakni bagaimana menguatkan ketahanan dan kedaulatan pangan di berbagai wilayah di Jatim termasuk di lingkungan pesantren oleh para santri maupun masyarakat sekitar perlu untuk didorong,” sambungnya.
Dorongan Go Agriculture, lanjut Khofifah sangat penting karena dunia tengah dihadapkan pada tiga tantangan krisis. Yaitu, krisis ekonomi global, krisis energi, dan krisis pangan.
“Meskipun tahun 2020 dan 2021 produksi padi Jatim tertinggi nasional, tapi produksi padi kita harus terus kita jaga. Oleh karena itu sektor hortikulutura menjadi bagian penting dari penguatan ekonomi yang dilakukan di Jatim,” tegasnya.
Khofifah menambahkan, perkembangan ekonomi syariah di Jatim sejalan dengan perkembangan industri halal di Jatim yang terus menunjukkan tren pertumbuhan positif dan keberlanjutan. Dimana Jatim memiliki kekuatan dan peluang untuk menjadi kontributor utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Ditambah mayoritas masyarakat Jatim beragama Islam.
“Mudah-mudahan FESyar Regional Jawa ini dapat membangun sinergi ekonomi dan keuangan syariah untuk bisa memberikan penguatan terhadap pemulihan ekonomi yang inklusif bukan hanya se-Jawa, tapi akan memberikan resonansi ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan global,” pungkasnya. (Jon)