Hadir sebagai narasumber di antaranya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, serta Wakil Ketua Ahmad Nurhamim, Nur Saidah dan Mujid Riduan. Acara ini dipandu oleh moderator Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG) M. Syuhud Almanfaluty.
Hadir pula pimpinan tiga BUMD Gresik di antaranya Dirut Gresik Migas Habibullah, Dirut Perumda Giri Tirta Kurnia Suryandi dan Dirut BPR Bank Gresik Al Kusani, Kepala OPD, Camat, APINDO, dan Kadin Gresik.
Menurut Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, pihaknya akan memaksimalkan potensi aset Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki kontribusi yang berperan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) maupun pendapatan daerah (PD)
“Selain peningkatan PAD, BUMD harus mengambil peran sesuai tugas dan fungsi serta visi misi nya melalui kontribusi dan sumbangsih yang harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya, Jumat (16/9).
Diakui Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, APBD 2023 mencapai Rp 4 triliun. Sedangkan pendapatan diperkirakan mencapai Rp 3,7 triliun. PAD Rp 1,37 Triliun dan Rp 2,2 Triliun dari dana transfer daerah.
“Pola kolaborasi harus dilakukan BUMD. Misalnya, dalam lokus penanganan kemiskinan ekstrim tidak bergantung pada OPD saja. Tapi ada bentuk kontribusi, semisal Gresik Migas melakukan bantuan kepada masyarakat terkait jaringan pipa gas dan stok BBM terutama kepada nelayan,” harapnya.
Selanjutnya, Perusahaan pelat merah seperti Perumda Giri Tirta, harus memberikan layanan kepada masyarakat miskin yang terdata di DTKS dengan menyesuaikan tarif, serta bantuan penyambungan jaringan yang diperlukan masyarakat bawah, dengan harga yang tidak boleh disamakan dengan yang ada di perumahan – perumahan elit.
“Perumda Giri Tirta harus terus meminimalisir kebocoran dan melakukan program usaha pendapatan perusahaan, perumda Giri Tirta menjadi lokomotif dalam industrialisasi yang ada di Kabupaten Gresik, dengan kualitas ketersediaan air bersih baik dari Umbulan maupun dari Bendung Gerak Sembayat (BGS),” tuturnya.
Dan satu pekerjaan rumah (PR) untuk Bank Gresik adalah harus membantu UMKM dengan memberikan stimulus dan bantuan modal keuangan dengan bunga yang rendah.
“Bank Gresik harus turun ke masyarakat, jangan tunggu bola, sehingga masyarakat tidak lagi melakukan pinjaman sampai kepada rentenir,” imbuhnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi kegiatan kolaborasi antara DPRD dengan KWG. Kegiatan tahunan ini, akan berdampak positif bagi kemajuan BUMD. Dialog ini merupakan langkah cermat mengambil isu daerah.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan dan kemajuan BUMD kita, saya pun mengapresiasi, isu ini sangat bagus,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir menyatakan, optimalisasi layanan BUMD harus meningkat. Caranya harus terus berinovasi dan menangkap peluang serta merubah minset, tidak hanya menerima nasabah saja.
“Fungsi lain BUMD harus berani inovasi, sehingga mendatangkan pendapataan daerah, jangan sampai rugi, dan hanya untuk operasional saja,” katanya.
Qodir mengatakan, BUMD harus mampu menangkap peluang. Misalnya pengoptimalan program maupun kerjasama dengan perusahaan. BUMD harus mampu membuat produk keuangan yang menarik dan dibutuhkan publik. Misalnya, harus turun lebih dekat ke masyarakat.
“Jadi harus jualan produk kebutuhan apa yang dibutuhkan, kami dukung soal penyertaan modal. Akan kami berikan. Jangan sampai ada UMKM datang tapi katanya gak ada modal,” pungkasnya. (Mor)