DEPOK (IndependensI.com) – Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) gencar menebar kebermanfaatan kepada masyarakat luas secara langsung melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
Pengmas kali ini mengangkat tema “Stop Merokok! Cegah Kanker Paru!” yang merupakan kegiatan lanjutan dari sesi edukasi pagi dalam bentuk pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga di Desa Banyubiru. Fokus kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan kepada perokok aktif, namun juga perokok pasif sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami kanker paru.
Kegiatan dilaksanakan dengan target awal 100 orang warga Desa Banyubiru. Namun dengan tingginya antusiasme yang sangat luar biasa, jumlah penerima manfaat dari sesi ini mencapai 120 orang yang terdiri atas 75 perempuan dan 45 laki-laki.
Pemeriksaan kesehatan terbagi menjadi tiga pos inti. Pos pertama merupakan sesi skrining yang terdiri dari pengukuran suhu, pengukuran tinggi dan berat badan, serta pengukuran tekanan darah. Pos kedua merupakan pengecekan gula darah dan asam urat. Pos terakhir merupakan sesi konsultasi dan edukasi mengenai cara deteksi dini berkaitan dengan kanker paru dan kanker payudara. Kegiatan dihadiri oleh warga berusia mulai dari 29 tahun hingga 77 tahun dengan rata-rata usia warga berada di angka 45 tahun.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilakukan mengingat berdasarkan hasil wawancara tim pengabdi yang dilakukan kepada perwakilan kader, Ibu Uum, didapatkan bahwa banyak warga yang mengalami penyakit hipertensi, diabetes, dan asam urat. Sementara itu, berkaitan dengan gangguan paru-paru, Uum melaporkan bahwa setidaknya ada dua kematian di Desa Banyubiru disebabkan oleh masalah flek pada paru-paru.
Kejadian merokok sendiri mampu meningkatkan terjadinya flek paru-paru dua kali lipat dibandingkan dengan individu yang tidak merokok, hal ini pun didukung dengan data bahwa jumlah perokok di Kabupaten Pandeglang di tahun 2018 tergolong tinggi (32,46%) bila dibandingkan dengan Provinsi Banten (26,77%).
Selain itu, warga Desa Banyubiru pun tergolong jarang dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dini. Hal ini dibuktikan dengan hasil pemeriksaan tekanan darah di mana sebanyak 38 (31,67%) warga mengalami hipertensi dan 33 (27,50%) warga berada dalam rentang pre-hipertensi, sementara 48 (40%) warga lainnya memiliki tekanan darah normal 1 warga mengalami hipotensi. Dari sejumlah warga yang terdeteksi mengalami hipertensi, tim pengmas FIK UI melakukan rujukan ke klinik terdekat kepada dua warga di Desa Banyubiru dengan hasil pemeriksaan tekanan darah mencapai 173/106 mmHg.
Salah satu warga mengaku sudah mengetahui memiliki penyakit hipertensi namun tidak berobat secara rutin, sementara satu warga lainnya mengaku tidak tahu memiliki penyakit hipertensi.
Sementara itu, hasil pemeriksaan lainnya berkaitan dengan gula darah didapatkan sejumlah 8 orang (6,67%) dengan kadar gula darah tinggi, 111 orang (92,5%) dengan kadar gula darah normal, dan satu orang dengan kadar gula rendah. Pemeriksaan asam urat didapatkan 14 orang (11,67%) dengan kadar asam urat yang tinggi, 97 orang (80,83%) dengan kadar asam urat normal, dan sembilan orang (7,50%) cenderung rendah. Dari sesi edukasi dan konsultasi, didapatkan bahwa banyak warga mengeluh pusing, pegal, kesemutan, dan nyeri di persendian yang dapat disebabkan oleh hipertensi serta kadar gula darah dan asam urat yang tinggi.
Kegiatan pengabdian ini Dr. Dewi Gayatri, S.Kp., M.Kes. berkolaborasi dengan lima dosen FIK UI dengan fokus peminatan pada Departemen Onkologi, serta 12 mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana FIK UI. Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan mulai pukul 09.00 – 12.48 WIB. Selama rangkaian, kegiatan pemeriksaan kesehatan berlangsung sesuai dengan alur pemeriksaan. Tidak lupa, selama menunggu giliran pemeriksaan, peserta pun diminta untuk mengisi kuesioner berkaitan dengan pandangannya terhadap penyakit kanker.
Kegiatan ini resmi ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat yang dilakukan oleh ketua tim pengmas kepada Kepala Desa Banyubiru, Ach. Hinayatunur serta sesi kesan pesan melalui wawancara singkat yang dilakukan tim pengabdi kepada penerima manfaat.
Warga mengatakan bahwa merasa antusias dan cukup senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga sebagai kegiatan lanjutan dari sesi edukasi pagi. Hal ini mampu membantu warga dalam mengetahui kondisi kesehatannya dan bertekad untuk berhenti merokok sedikit demi sedikit demi terhindar dari risiko kanker paru.