DEPOK (Independensi.com) – Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menyoroti kesigapan Dinas Pendidikan Kota Depok dalam menanggapi aduan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok terkait adanya siswa miskin yang tidak bisa sekolah karena maskin, Dinas Pendidikan Kota Depok bergerak cepat menolong siswa miskin tersebut, agar tetap bisa bersekolah. Demikian Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok dalam rilisnya di Depok, Senin (28/11).
“Pejabat seperti ini memberikan harapan baru bagi masyarakat miskin dan tak mampu. Bisa menjadi pegangan bagi ratusan anak dari keluarga tak mampu,” ujar Roy Pangharapan.
Berawal dari advokasi pasien oleh Relawan DKR Kota Depok, terhadap pasien Suratman Ricardo (47 tahun), yang terlambat berobat karena kesulitan ekonomi keluarga.
DKR untuk dilakukan pendampingan dan advokasi pasien Suratman Ricardo di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok dan mengurus jaminan pembiayaan kuota non JKN KIS PBI yang sebelumnya ditanggung oleh pemerintah pusat.
“Keluarga pasien datang ke DKR saat kondisi pasien parah dan tidak punya kemampuan biaya untuk berobat untungnya bisa kami urus berobat gratis di RSUD Kota Depok,” ujar Roy Pangharapan.
Namun karena sakitnya sudah parah, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia Rabu (2/11) setelah dirawat di RSUD kota Depok sejak Kamis (27/10)
“Kami sekuat tenaga membantu, tapi apa daya,Tuhan berkehendak lain, pasien akhinya meninggal,” jelas Roy Pangharapan.
Almarhum Suratman, yang sebelumnya menjadi supir angkuta kota meninggalkan satu orang istri yang setiap hari bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) Siti Rosmawati, dan 3 anak usia sekolah, Alief Rhamadan (14 tahun), Nabila Azara (12 tahun) dan Alfi Pradana (6,5 tahun).
Anak pertama putus sekolah pada saat kelas 2 SD. Nabila anak kedua putus sekolah saat kelas 4 SD.
“Almarhum meninggalkan anak-anak usia sekolah tapi tidak sekolah karena tidak mampu,” imbuh Roy Pangharapan.
Ingin Kembali Sekolah
Nabila sangat ingin bisa sekolah kembali, maka DKR menghubungi Dinas Pendidikan Kota Depok.
“Anak keduanya dimungkinkan dapat sekolah kembali walaupun harus mengulang. Beruntung Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Wijayanto A.Pi.M.Si sangat merespon dan mengarahkan untuk segera berkoordinasi dengan Kepala Bidang SD, Awang Abdurahman,” jelas Roy Pangharapan.
Atas arahan Kabid SD, DKR segera menemui kepada SDN 3 Beji, Depok untuk memproses kepindahan Nabila ke SDN 4 Beji.
“Hari ini Nabila, anak yatim dapat sekolah kembali, setelah dua tahun tidak sekolah. Ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk pak Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok beserta jajarannya,” tegas Roy Pangharapan.
Ia juga menegaskan, dua anak lainnya, anak pertama
Alief Rhamadan akan diusahakan masuk program kejar paket. Anak ketiga Alfi Pradana, tahun depan akan masuk SD.
Langkah Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok beserta jajarannya, dengan menyelamatkan anak yatim yang putus sekolah tentu layak diapresiasi.
“Tanpa bantuan pak Kepala Dinas, mungkin Nabila tidak bisa sekolah, untuk itu saya apresiasi yang tinggi untuk Kepala Dinas beserta jajarannya. Semoga semakin banyak pejabat yang sensitif dan sigap membantu dan melayani rakyat terutama yang miskin dan tak mampu,” ujar Roy Pangharapan. (*)