Kedua pelajar tersebut, sebelumnya telah mengikuti Jambore Teladan Bangsa yang mengusung tema “Pelajar dan Peran Aktif Pencegahan Kekerasan di Era Digital” yang diikuti 100 peserta dari 59 kota/kabupaten se Indonesia.
Menurut Dwi Kurniawati salah seorang pelajar yang memperoleh penghargaan tersebut, awalnya dirinya dan temannya merasa cukup minder ketika tiba di Jakarta. Karena, menganggap pelajar di sana (Jakarta) memiliki keunggulan dalam ilmu dan pengalaman yang lebih baik.
“Meskipun rasa minder itu ada, tapi kami yang berasal dari daerah kepulauan telah membulatkan tekad untuk selalu percaya diri. Sehingga, bisa mendapatkan ilmu yang sama dan bisa berprestasi di kancah nasional.” katanya, Jumat (6/1).
Pengalaman yang telah dapatkan saat mengikuti Jambore, lanjut Dwi akan dijadikannya rujukan dalam menciptakan lingkungan belajar yang bagus di Pulau Bawean kampung halamannya.
“Apa yang kita dapatkan selama di Jakarta, bisa saya praktekan di Bawean. Sehingga, para pelajar di Bawean bisa mendapatkan ilmu yang tidak kalah dengan pelajar di luar pulau,” tuturnya.
Sementara, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengapresiasi keberhasilan dua pelajar asal Pulau Bawean dan langsung memberikan hadiah berupa uang yang mereka gunakan untuk lebih mengembangkan prestasinya.
“Dwi Kurniawati dan Eka Laila Wahyuni, mereka berdua bisa menjadi contoh dan motivasi bagi para pelajar di Kabupaten Gresik. Untuk pengembangan diri demi mengapai berprestasi dan cita-cita yang diinginkan,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan akan banyak pelajar di Gresik yang berprestasi diberbagai bidang sesuai bakat dan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu sekolah maupun pihak keluarga dari para anak didik bisa mendukung anak-anaknya untuk maju dan berkembang dalam mengapai prestasi terbaik,” pungkasnya. (Mor)