Gus Falah : Bentrokan Terjadi, Manajemen PT GNI Bobrok!

Loading

 Jakarta- Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menanggapi bentrokan yang terjadi di area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/1) malam.

Bentrokan itu menyebabkan dua pekerja lokal dan satu tenaga kerja asing (TKA) meninggal dunia.

Gus Falah mengungkapkan, ketika dirinya beserta Komisi VII melakukan sidak ke area smelter PT GNI beberapa waktu lalu, situasinya sedang tidak kondusif.

“Dari segi peralatan, kami juga mempertanyakan. Itu baru dari segi peralatan yang kami dengar adalah peralatan bekas dari Afrika. Dari segi kalibrasinya juga perlu dilakukan cek ulang, dan Komisi VII meminta data terkait peralatan-peralatan yang kini digunakan,” ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/1/2023).

Terkait bentrokan, Gus Falah menyatakan ada kesenjangan antar karyawan. Politisi PDI Perjuangan mengungkapkan di PT GNI itu ada ‘tim A’ dan ‘tim B’, atau tim WNI dan tim WNA.

“Mereka kalau tidak bisa menyatu, berarti manajemen PT GNI yang bobrok,” tegas Gus Falah.

Gus Falah melanjutkan, beberapa waktu lalu DPR memanggil manajemen PT GNI, tapi tidak ada yang datang. Dan ketika Komisi VII mendatangi lokasi smelter PT GNI, hanya HRD yang menerima, bukan Direktur Utama.

Semua fakta itu, menurut Gus Falah menunjukkan manajemen PT GNI bobrok dan menghina DPR.

“Padahal tugas kami (DPR) adalah tugas pengawasan terkait pengolahan dan pemurnian minerba,” ujarnya.

Gus Falah menegaskan, semua fakta tersebut merupakan catatan buruk PT GNI. Bukan tak mungkin, PT GNI akan kena sanksi.

“Mereka (PT GNI) menjalankan amanah perusahaan saja tak bisa, malah sekarang terjadi bentrokan yang menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.

“Maka saya mengharapkan Panja PT GNI dibentuk, dan mengusut tuntas segala persoalan yang ada di PT GNI,” tambah Anggota DPR Dapil Jatim X itu.

Untuk diketahui, bentrokan itu dipicu karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja.

Mogok kerja itu dilakukan usai tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh pihak perusahaan.

Karena dihalangi masuk, ratusan pekerja itu melempari dan merusak kantor security. Kemudian mereka menerobos masuk di pos 4 lalu menuju ke mes karyawan dan membakar sebuah mes karyawan.

Personel kepolisian bersama TNI yang tiba di lokasi berusaha untuk menenangkan para pekerja. Namun upaya itu justru berujung adu mulut yang berujung pada pelemparan ke arah petugas.

Kemudian para pekerja langsung menyerang pekerja yang tidak ikut aksi mogok sehingga terjadi bentrok. Pada saat yang bersamaaan, terjadi aksi saling kejar dan lempar yang mengakibatkan korban meninggal dunia dari pihak pekerja.