Gus Falah : Kesepakatan PLN-KfW Langkah Jitu Untuk Transisi Energi

Loading

Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan kesepakatan pembiayaan PT PLN (Persero) dengan bank pembangunan Jerman (Kreditanstalt für Wiederaufbau/KfW) adalah langkah jitu untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

Penandatanganan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan finansial untuk mendorong transisi energi yang bernilai EUR 665 juta atau senilai Rp 10,7 triliun.

Gus Falah mengatakan, kendala terbesar dalam transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) adalah biaya yang mahal.

“Untuk transisi sendiri hingga 2060, Indonesia membutuhkan biaya yang ditaksir mencapai Rp 12.000 triliun,” ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/3/2023).

“Dana sebesar itu dibutuhkan untuk penambahan kapasitas listrik sekitar 250 GW yang berbasis pada Energi Baru Terbarukan. Jadi, transisi energi ini memang membutuhkan dana tak sedikit,” tambah Politisi PDI Perjuangan itu.

Apalagi, lanjut Gus Falah, rencananya dalam penyediaan tenaga listrik10 tahun ke depan pengembangan EBT mendapatkan porsi paling besar, yakni 51,6 persen. Kapasitas pembangkit EBT pun akan ditambah hingga 20.923 megawatt (MW).

Maka, ujar Gus Falah, dukungan pembiayaan dari KfW pada PLN ini penting untuk mempercepat transisi energi yang mahal itu.

“Target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada 2060 ini khan tak bisa ditawar, maka kekuatan finansial untuk mencapai target tersebut juga mutlak diperlukan,” tambah Anggota DPR Dapil Jatim X itu.