Kurator sekaligus pendiri Sanggar Daun Arik S Wartono menjelaskan 7 seniman yang tampil dalam live painting merupakan 3 pasang bersaudara.Yakni, Dhafira Khairuna Arifin dan Dafiya Az Zahra Arifin, kemudian Aphrodita Raisha Putri Riandra dan Mahadi Rafael Putra Riandra, serta Isabell Nufail Roses dan Marchel Roses.
Serta terdapat satu siswa, yang karyanya tampil sebagai cover pameran yakni Damara Azka Yudith. Sedangkan hasil karya mereka itu, ditampilkan di Galeri Icon Mall Gresik Selain memajang tunas kelapa yang telah dilukis, juga digelar live painting tunas kelapa oleh 7 siswa Sanggar Daun.
“Hasil karya lukisan tunas kelapa ini akan dipamerkan lagi pada Sabtu 27 Mei 2023 di Kedai Kosim, Tulungagung. Kemudian Ahad pagi 28 Mei 2023 akan ditanam di bukit dan pantai kawasan Pantai Nglarap dan Pantai Sine Tulungagung,” katanya, Senin (15/5).
Arik menambahkan proyek seni ini digelar berkat kerjasama antara Sanggar Daun dengan komunitas seni Padhang Njingglang Tulungagung. Selain karya-karya lukis dari siswa Sanggar Daun di Gresik, Sidoarjo dan Surabaha juga ada karya-karya lukis anak-anak dari kota lain seperti Yogyakarta, Jakarta dan Depok.
“Jumlah karya lukis di tunas kelapa ini ada sekitar 40 an, sedangkan senimannya merupakan para siswa Sanggar Daun yang rata-rata berusia belia,” ujarnya.
Menurut Arik tujuan dari aksi ini adalah untuk menghidupkan kembali lokalitas menggambar masyarakat Indonesia dengan cara yang kreatif.
“Dalam masyarakat Jawa telah berkembang tradisi menggambar pada sebuah media organik, kemudian hasil gambar ditanam misalnya pada saat kelahiran bayi yakni prosesi menanam ari-ari bayi,” jelasnya.
Menggambar tunas kelapa lanjut Arik ini juga untuk mengembangkan imajinasi kreatif para siswa Sanggar Daun yang masih tergolong belia dengan menggunakan media apa saja dengan teknik yang beragam.
Penciptaan karya seni rupa ini adalah dengan artefak yang hidup. Karena karya seni berupa tunas kelapa ini ditanam di kawasan ruang publik.
“Tunas kelapa nantinya akan terus tumbuh menjadi pohon kelapa, dan akan terus hidup dan berbuah. Dan anak-anak ini kelak akan menjadi saksi atas karya seni lingkungan hidup yang ditanam bersama masyarakat setempat,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, dalam Bulan Menggambar tahun ini, Sanggar Daun juga menggelar 3 pameran tunggal siswanya yaitu Shafi R dengan judul Surabaya Lan Wayangku, Anas Sangaji dengan judul ASA: Art for Hope dan Prisha Pamungkas dengan judul Pertamaku. (Mor)