Foto : Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani saat melauncing program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan

Bawean Jadi Rintisan Pulau Pendidikan di Gresik

Loading

GRESIK (Independensi com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) mendorong perkembangan pendidikan di Pulau Bawean dengan membuat program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan. Sebagai upaya dari realisasi Nawakarsa Gresik Cerdas yang diusung Bupati dan Wakil Bupati.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, program ini merupakan awal dari peningkatan kapasitas warga Gresik terutama di Pulau Bawean. Tidak hanya dibidang pendidikan, tapi juga ekonomi masyarakat.

“Program ini menjadi embrio awal dalam mengembangkan pendidikan di Bawean melalui kolaborasi dengan Universitas yang ada di Gresik,” ucapnya saat melaunching Program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan di Alun-alun Sangkapura, Rabu (12/7) malam.

Sebelumnya lanjut Bupati, program ini telah diawali dengan kegiatan English Camp di Ponpes MBI Mambaul Falah, Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Bawean. Pesertanya terdiri dari 42 siswa SMP Negeri dan Swasta dari daratan dan 42 siswa SMP di Bawean.

“Mereka semua akan dibekali dengan pembelajaran bahasa inggris dan pendidikan karakter selama 14 hari mulai tanggal 2-15 Juli 2023. Ditambah dengan 15 pendamping dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Serta pengajar dari guru dan pengasuh pondok setempat,” tuturnya.

Kegiatan ini sambungnya sengaja digelar saat liburan semester. Menurut bupati yang akrab disapa Gus Yani itu, hal ini demi terciptanya liburan yang berkualitas dengan tidak hanya bermain gadget, tapi juga produktif dalam belajar ditambah dapat mengenal pesantren.

“Kami yakini sepulang dari camp ini akan membawa manfaat yang besar. Baik itu ilmu pengetahuan maupun budaya. Kami harapkan juga mereka dapat menjadi influencer yang mengenalkan Bawean ke seluruh dunia.” imbaunya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Gresik S. Haryanto menegaskan, tujuan program ini adalah membuat pendidikan di Pulau Bawean selangkah lebih maju dari daerah yang lain. Untuk itu, Dispendik telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Gresik untun mensukseskan program ini.

“Saat ini Dispendik bekerja sama dengan UMG yang mengawali dengan English Camp. Kita harapkan Bawean dapat menjadi Pare-nya Gresik. Nantinya, kita juga akan bersama UISI untuk mendatangkan tenaga ahli dalam pelatihan intensif pengolahan dan pengawetan ikan. Ditambah dengan Universitas Qomaruddin yang akan membantu dalam digitalisasi desa yang bermuara Gresik satu data.” paparnya.

“Semua program tersebut akan dituntaskan tahun 2023 ini. Karena, tahun depan akan dievaluasi serta menyempurnakan program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean ini,” tandasnya. (Mor)