JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Pembangunan tersebut untuk mendukung kegiatan pariwisata pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam mengurangi risiko banjir Bandara YIA, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Ditjen Sumber Daya Air membangun sejumlah prasarana pengendali banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang.
“Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu mulai dari perbaikan/normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan sistem drainase, sodetan, kolam retensi, pengadaan pompa banjir, hingga bangunan penahan penampung air sepanjang sungai (longstorage).
Akhir tahun ini ditargetkan untuk harus sudah selesai semuanya,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai 2 BBWS Serayu Opak Sungai Pantai II Sony Santoso di Yogyakarta, Kamis (6/7/2023).
Dikatakan Sony, pembangunan pengendali banjir Bandara YIA dibagi menjadi empat paket pekerjaan yang dilaksanakan sejak 2020 hingga 2023. Pertama adalah Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat yang dilaksanakan kontraktor PT. Bumi Karsa-Abipraya, KSO dengan nilai kontrak Rp428 miliar.
“Lingkup pekerjaannya berupa pembangunan jetty sepanjang 306 meter dan tanggul sungai 322 meter, dengan progres saat ini sudah sebesar 99%. Saat ini tinggal merapihkan penataan lansekapnya,” kata Sony.
Paket kedua yakni Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur yang dilaksanakan kontraktor WIKA-ADP KSO dengan nilai kontrak Rp413miliar. “Lingkup pekerjaannya berupa pembangunan jetty sepanjang 306 meter dan tanggul sungai 258 meter, dengan progres saat ini juga sudah sebesar 99%,” ujar Sony.
Selanjutnya paket ketiga yakni Pembangunan Prasarana Pengendali banjir Sungai Bogowonto yang dilaksanakan kontraktor PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp360 miliar. “Lingkup pekerjaan yakni peningkatan kapasitas sungai, pekerjaan long storage, perkuatan tebing/ revetment, kolam retensi dan pengadaan pompa banjir, dengan progres konstruksi sebesar 77%,” ungkap Sony.
Terakhir paket keempat yakni Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang yang dilaksanakan kontraktor PT. Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp295 miliar. “Lingkup pekerjaan paket keempat diantaranya pekerjaan Peningkatan Kapasitas Sungai, long storage, perkuatan tebing/ revetment, kolam retensi, dan pompa, dengan progres konstruksi sebesar 87%,” kata Sony.
Resiko banjir Bandara YIA disebabkan karena kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang. Terdapat dua langkah penanganan oleh BBWS Serayu Opak yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai.
Pengendalian banjir pada Sungai bogowonto dan Sungai Serang dilaksanakan dengan menggunakan sistem drainase, kolam retensi, stasiun pompa, dan jetty untuk pembukaan muara sungai. Sistem pengendalian banjir dibagi menjadi 3 yaitu sistem barat yaitu peningkatan kapasitas sungai Bogowonto Hilir, Kolam Retensi dan Long storage lereng, normalisasi Sungai Deres, Long storage Carik Barat dengan pompa banjir, sistem Timur meliputi sudetan Kalituru, peningkatan kapasitas Sungai Turi, Sungai Seling, Sungai Dengen, Sungai Kaligintung, Sungai Sidatan, Sungai Kebo Sungai Plumbon, Kolam Retensi Carik Timur dilengkapi pompa banjir dan sistem selatan meliputi peningkatan kapasitas Sungai Ledeng, Sungai Jelantoro dan Drainase Macanan. (wst)