Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengungkapkan kutukan dari bakal calon presiden PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo terhadap pihak asing yang menekan kebijakan hilirisasi mineral Indonesia, menunjukkan Gubernur Jawa Tengah itu seorang Sukarnois sejati.
Gus Falah menyatakan, sikap Ganjar yang menyerukan ‘go to hell’ terhadap pihak asing itu selaras dengan spirit Trisakti Bung Karno.
“Dalam pidato Tahun Vivere Pricoloso pada 17 Agustus 1964, Bung Karno menggelorakan spirit Trisakti yang terdiri dari tiga prinsip, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis 20 Juli 2023.
“Dalam pidato Tahun Berdikari 1965, Bung Karno mempertegas lagi konsep Berdikari, yang menolak imperialisme dan neokolonialisme, yang berbasiskan ketergantungan pada pihak asing,” tambah Politisi PDI Perjuangan itu.
Bung Karno, lanjut Gus Falah, juga sudah mengungkapkan ciri-ciri ekonomi kolonial dalam pidato Tahun Vivere Pericoloso. Salah satu ciri ekonomi kolonial yang disebut Bung Karno adalah ekspor bahan mentah.
Karena itu, ungkap Gus Falah, Bung Karno telah menggagas konsep industrialisasi dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana pada 1960, serta Deklarasi Ekonomi di 1963. Industrialisasi itu tiada lain merupakan hilirisasi sumber daya alam, untuk menghentikan ekspor mentah ala kolonial.
“Jadi kebijakan Presiden Jokowi melarang ekspor mineral mentah untuk melakukan hilirisasi mineral sebagaimana amanat Undang-undang nomor 3 tahun 2020, dilandasi oleh spirit Bung Karno menyetop ekonomi kolonial,” ungkap Gus Falah.
Sehingga, sambung Sekum Bamusi itu, tak aneh bila pihak-pihak asing yang selama ini menikmati kiriman mineral mentah dari Indonesia berusaha merecoki hilirisasi di negeri ini.
Gus Falah pun mencontohkan beberapa upaya asing tersebut, seperti gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kebijakan Inflation Reduction Rate (IRA) Amerika Serikat terhadap nikel Indonesia, serta permintaan Dana Moneter Internasional (IMF) agar Indonesia mencabut larangan ekspor nikel.
“Pihak-pihak asing itulah ‘penjelmaan’ neokolonialisme saat ini, yang tak ingin Indonesia berdaulat atas sumber daya alamnya,”tegas Gus Falah.
“Maka, penegasan mas Ganjar untuk tetap teguh meneruskan hilirisasi mineral yang sudah dijalankan Presiden Jokowi, dengan tekad melawan neokolonialisme, selaras dengan spirit Bung Karno,” pungkasnya.