JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Bendung Kobema di Kabupaten Kabupaten Bengkulu Tengah pada 2015-2016 lalu. Bendung tersebut dibangun di hulu Sungai Musi dan juga akan dimanfaatkan sebagai intake Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Bengkulu Tengah – Kota Bengkulu – Seluma) yang rencananya akan dibangun mulai tahun 2023 hingga 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja saat meninjau lokasi Bendung Kobema, Rabu (19/7/2023).
“Dari bendung ini akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema berkapasitas 400 liter/detik untuk Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, sampai Kabupaten Seluma,” kata Endra.
Dikatakan Endra, selain akan dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA), juga akan dibangun pipa jaringan distribusi utama dengan panjang sekitar 27 km hingga ke Kota Bengkulu.
“Pembangunan tahap I sudah diprogramkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu Kementerian PUPR dengan anggaran Rp400 miliar untuk melayani 38 ribu Sambungan Rumah (SR),” kata Endra.
Menurut Endra, keberadaan Bendung Kobema yang akan diikuti pembangunan SPAM Regional Kobema merupakan proyek strategis yang sangat baik untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depannya.
“Dengan keberadaan jalan tol, Provinsi Bengkulu kami yakin akan semakin terbuka, apalagi jika sudah terhubung sampai Indralaya dan Muara Enim. Jadi SPAM Regional ini tujuannya untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depan dengan pelayanan air bersih yang semakin baik. Hal ini sudah menjadi komitmen bersama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota,” kata Endra.
Kepala Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Palembang Maman Noprayamin mengatakan, karena Bendung Kobema berada di hulu Sungai Musi, maka pembangunan dan pemeliharaannya masih menjadi cakupan tugas BBWS Sumatera VIII Palembang.
“Pembangunan Bendung dan pipa transmisi sepanjang 22 km sudah dikerjakan sejak 2015 hingga 2020. Permasalahan saat ini ada sedimentasi di bagian hulu, untuk itu kami usulkan dibangun cek dam supaya ada kontiunitas penyediaan air. Juga disiapkan program reboisasi untuk menjaga daerah tangkapan sungai,” kata Maman.
Kepala BPPW Bengkulu Dendy Kurniadi mengatakan, pembangunan SPAM Kobema melibatkan Pemerintah Daerah dengan MOU yang ditandatangani pada 2017 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, serta tiga kabupaten kota. “Provinsi akan membantu membangun jaringan distribusi utama dari Sebako sampai Seluma, kemudian untuk SR nya akan dilakukan oleh masing-masing kabupaten/kota,” ujarnya. (wst)