Menurut Area Manager Goldmart Jawa – Bali, I.G.A Komang Widariani, saat ini merupakan tahap recovery pasca hampir tiga tahun diterpa badai pandemi. Bahwa goldmart masih tetap survive, meski hasilnya belum maksimal.
“Potensi Gresik sangat luar biasa tinggi, dibandingkan dengan di Bali. Sebab, angka pembelian disini diatas harga Rp 10 juta,” ujarnya, Jumat (21/7).
“Goldmart memiliki cara untuk mengaet custamer, untuk bisa memiliki perhiasan berkualitas yang kami tawarkan. Salah satunya, dengan menggunakan metode pembayaran cicilan (Pay Later),” tuturnya.
Belanja perhiasan dengan skema pembayaran Pay Later, lanjut Komang kini sedang menjadi trend di tengah masyarakat. Sebab, banyak masyarakat yang kini memiliki akun Marketplace yang dilengkapi fitur pay later dengan limit cukup tinggi.
“Saat ini sudah banyak orang yang memiliki kartu kredit, sehingga untuk punya saldo Pay Later biasanya sangat muda. Sebab, dengan banyak melakukan transaksi maka akun marketplace tertentu biasanya saldo Paylater akan didapatkan secara otomatis,” imbaunya.
“Sistem pembayaran dengan Pay Later membuat bisnis Goldmart naik hingga lebih dari 10 persen. Karena, kebanyakan pembeli melakukan transaksi melalui marketplace yang menyediakan skema cicilan hingga 24 kali. Seperti di Tokopedia, Shoope maupun Bukalapak,” ungkapnya. (Mor)