Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menuntaskan negosiasi kontrak jual beli gas atau gas sales agreement (GSA) Lapangan Mako, Blok Duyung dengan pembeli potensial dari Singapura.
Gus Falah mengingatkan, penyelesaian GSA itu penting agar negara bisa lekas mendapatkan devisa dari ekspor gas tersebut.
“Gas dari (lapangan) Mako ini khan masih harus diekspor ke Singapura 100 persen, karena belum tersedianya infrastruktur transmisi ke domestik, apa boleh buat. Sambil menunggu terbangunnya infrastruktur, keuntungan negara dari Mako ini ya cuma devisa hasil ekspor,” ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 1 Agustus 2023.
Maka, sambung Politisi PDI Perjuangan itu, GSA harus segera dituntaskan. Apalagi setelah GSA tuntas, masih ada satu ‘pekerjaan rumah’ lagi yang mesti diselesaikan, yakni divestasi atau farm-down untuk memastikan hak partisipasi Conrad Asia Energy Ltd di Blok Duyung, Kepulauan Riau.
Seperti diketahui, Conrad melalui anak usahanya, West Natuna Exploration Limited, memegang 76,5 persen hak partisipasi di blok migas lepas pantai Duyung PSC bersama dengan Coro Energy Duyung (Singapura) Pte. Ltd dan Empyrean Energy PLC.
“Penyelesaian kontrak jual beli gas ini harus selesai dalam waktu dekat, agar mempercepat proses divestasi di Blok Duyung. Dengan demikian, target SKK Migas agar Blok Duyung dapat mengalirkan gas pertama pada 2025 bisa tercapai,” ujar Gus Falah.
“Dan saya optimis SKK Migas mampu menuntaskan GSA ini dengan cepat, dengan hasil yang menguntungkan negara melalui penambahan devisa,” tambahnya.