Besarnya laba tersebut, adalah hasil positif kinerja Perseroan di antaranya berkat total volume penjualan meningkat 5,9 persen terutama dari pertumbuhan segmen curah dan ekspor.
Hal itu juga akibat meningkatnya pendapatan sebesar 4 persen menjadi Rp 27,7 triliun. Selain itu, seiring kenaikan volume penjualan menyebabkan beban pokok pendapatan mencapai Rp 20,22 triliun
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan kenaikan pendapatan yang berkontribusi pada pertumbuhan laba, menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang diterapkan, sehingga mampu menjaga profitabilitas di tengah tantangan persaingan industri yang sangat ketat.
“Meski pasar semen sempat terkontraksi pada semester I/2023, namun permintaan semen kantong mulai menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,6 persen pada kuartal III/2023,” katanya, Kamis (2/11).
Secara khusus, volume penjualan domestik hingga September 2023 tumbuh 0,7 persen dibanding tahun lalu, di mana penjualan curah berkontribusi dengan pertumbuhan 9,6 persen. .
Sementara volume ekspor hingga September 2023 juga tumbuh 51,9 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan volume penjualan yang meningkat, SIG mampu membukukan pendapatan yang meningkat 4 persen dibandingkan tahun lalu.
Meskipun beban pokok pendapatan mengalami peningkatan karena masih terdampak kenaikan harga bahan bakar yang terjadi di kuartal III tahun lalu, upaya-upaya efisiensi dan optimalisasi yang dilakukan secara berkelanjutan memberikan kontribusi pada peningkatan profitabilitas.
Menjelang akhir tahun 2023, Vita Mahreyni mengatakan, Perusahaan berfokus mencapai kinerja solid dan pertumbuhan dibandingkan tahun 2022.
“Di tengah persaingan ketat serta tekanan biaya komoditas, SIG mampu membuktikan kinerja yang teruji melalui konsistensi fokus pada pengelolaan pasar, optimalisasi program efisiensi, serta penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mencapai target dekarbonisasi di berbagai lini”, pungkasnya. (Mor)