WNA Cantik Asal Jerman Alami Kerugian Puluhan Miliar Akibat Ditipu Pacarnya

Loading

Denpasar (Independensi.com) – Habis manis sepah dibuang, barangkali itulah pepatah yang menggambarkan betapa malang nasib Katrin Tochtermann (30 tahun) WNA berparas cantik asal Jerman, setelah dipacari selama bertahun-tahun dan diiming-imingi keuntungan bisnis properti di Bali namun ternyata sang pacar TCA WNA asal Amerika tidak pernah memberikan hasil investasi 3 properti dan 1 properti di berhentikan pembagian hasil yang selama ini sudah berjalan kepadanya. Bahkan sang pacar memblokir seluruh kontaknya dan parahnya lagi berpaling ke pacar barunya, tinggal dirinya stres meratapi nasibnya karena uang hasil warisan peninggalan kakeknya raib karena diperdaya pacarnya dengan dalih investasi dan pacarnyapun dengan licik tidak mencatatkan perjanjian bisnis antara keduanya dan hanya berbekal janji-janji palsu dengan bertameng alasan situasi masa pandemi covid-19 pada saat itu.

“Kami akan melaporkan penipuan TCA ke pihak yang berwajib untuk pidana dan perdata setelah somasi kami tidak diindahkan beserta bukti-bukti transfer sejumlah uang dari klien kami untuk modal bisnis properti ini dan sejumlah rekayasa kebohongan iming-iming keuntungan yang dijanjikan,” kata Esther Hariandja, SH kuasa hukum Katrin Tochtermann ketika ditemui di Denpasar (28/5/2024).

Tidak hanya itu, tanpa sepengetahuan kliennya TCA juga meminjam sejumlah dana kepada Ayah kandung Katrin Tochtermann untuk pengembangan bisnis namun ternyata malah tidak mengembalikan hutangnya.

“Seperti diketahui, berdasarkan kesepakatan kerjasama pengelolaan Villa tersebut adalah sebagai investasi bersama yang akan disewakan dengan pembagian hasil pendapatan 50% : 50% untuk 3 properti dan 100% untuk 1 properti, yang wajib akan diberikan setiap bulannya kepada Klien kami,” terang Ester.

Klien kami malah diusir dan tidak boleh mendatangi villa yang dikerjasamakan bahkan mengancam serta menantang klien kami bahkan mempengaruhi semua orang dengan mengatakan klien kami tidak waras,” kata Esther.

“Saya tidak berasal dari keluarga kaya. Saya mewarisi uang dari kakek saya dan bekerja keras untuk menabung. Uang yang saya investasikan sendiri seharusnya menjadi uang muka untuk membeli rumah, tetapi saya ingin mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi saya dan Tim. Dan membantu membangun bisnis di sini karena saya sangat mencintai Indonesia, orang-orang dan budayanya. Semua yang saya lakukan adalah atas dasar kepercayaan dan cinta. Dan dia memanfaatkan hal ini,” kata Katrin Tochtermann dengan wajah menangis.

Kasus ini telah dilaporkan ke pihak yang berwajib, meskipun tidak ada perjanjian kerjasama tertulis antara keduanya namun sejumlah bukti transaksi transfer kepada TCA dan sejumlah percakapannya WhatsApp dan surat elektronik (email) membuktikan kerugian materiil dan immateriil yang diderita Katrin Tochtermann akibat keculasan TCA. (hd)