JAKARTA (IndependensI.com) – Meskipun sempat vacuum selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, kejuaraan golf bertajuk Olympic Jabar Amateur Open (OJAO) yang digelar untuk komunitas golf amatir di Tanah Air pada 2015 tersebut, tetap menarik minat para peserta. Kejuaraan OJAO Series #7 akan berlangsung pada 2 hingga 4 Juli 2024 di West Course Gunung Geulis Golf & Country Club, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Pertandingan Olympic Jabar Amateur Open -sejak Series #1 hingga Series #7, Dian Mariyun, dalam perbincangan bersama independensi.com beberapa waktu lalu.
Menurut Dian Mariyun, para pegolf tersebut berasal dari 22 Pengprov, Pengkab/Pengkot PGI serta club-club golf di seluruh Indonesia. Jumlah pesertanya sebanyak128 pegolf yang terdiri dari 100 pegolf putra yang akan tampil bersaing di Men Division dan 28 pegolf putri yang akan berkompetisi di Ladies Division.
“Karena sekarang era digital maka pendaftaran bagi para peserta juga melalui online,” katanya. “Pendaftaran di buka tanggal 1 Mei tapi pada tanggal 15 Mei pendaftaran ditutup lebih awal karena full book,” tambah Dian Mariyun menegaskan.
Lebih jauh mas DM, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa surat yang ditujukan kepada pengurus PGI di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, pun dikirimkan ke para pegolf agar mereka tahu kalau OJAO akan bergulir kembali.
Itulah salah satu indikator kenapa pihaknya menutup pendaftaran lebih awal daripada jadwal yang telah ditetapkan yakni dua pekan sebelum turnamen dimulai.
Mengintip Kekuatan Lawan
Menjawab pertanyaan terkait Olympic Jabar Amateur Open Series #7 2024 yang menggunakan tagline Road to PON 2024, di mana cabor golf akan dilaksanakan di Royal Sumatera Golf Club, Medan – Sumatera Utara yang berhasil mengundang banyak partisipan, secara tegas Dian Mariyun menyatakan bahwa bukan lantaran adanya tagline tersebut yang membuat jumlah peserta membludak.
Akan tetapi, diakui atau tidak, OJAO adalah High Level Competition di Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) PGI Jawa Barat, yang selalu ditunggu-tunggu oleh para pegolf amatir putra dan putri di seluruh Tanah Air.
“Apa lagi event OJAO sempat tertunda dikarenakan pandemi Covid-19, jadi wajar kalau OJAO tahun ini oleh para peserta terutama dan khususnya bagi mereka yang nantinya mewakili daerahnya masing-masing di PON pada September mendatang — event ini oleh mereka akan dijadikan sebagai ajang Try Out untuk mengintip kekuatan lawan,” tutur Dian Mariyun.
“Bagaimana format pertandingan yang akan diterapkan, mas DM?” tanya independensi.com.
“Sejak OJAO pertama hingga OJAO ketujuh, format pertandingan yang kita terapkan adalah Stroke Play,” kata Dian.
“Para peserta akan bermain sebanyak tiga ronde yakni sebanyak 54 Hole. Ronde kedua adalah ronde yang sangat menentukan lolos tidaknya para pemain untuk tampil di ronde ketiga atau final,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan apakah ada babak atau Consolation Round untuk para pegolf yang tidak lolos Cut Off di ronde kedua, mas DM langsung menyahut: “Sejak OJAO seri pertama hingga seri ketujuh, sebagai Ketua Bidang Pertandingan, saya tidak pernah menerapkan apa yang disebut dengan istilah babak konsolasion. Tidak pernah sama sekali.”.
“Jadi, bagi para pegolf yang tidak lolos cut dan tidak tampil di final, mereka bisa langsung pulang ke alamat mereka masing-masing,” kata mas DM dengan ekspresi wajah yang sangat serius.
“Meskipun begitu, sebagai Ketua Bidang Pertandingan, saya tidak akan melarang mereka untuk nonton final OJAO seri ketujuh. Siapa tahu ada teman mereka yang tampil di final dan mereka bisa menjadi supporter,” ujar Dian Mariyun mengakhiri perbincangannya bersama independensi.com sambil tersenyum.
(Penulis: Jonathan)