Jakarta- Keputusan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema melepas jabatan sebagai anggota DPR RI untuk maju dalam kontestasi politik Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT) kembali mendapat tanggapan positif dari pengamat politik.
Kali ini tanggapan positif itu datang dari pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana), Rudi Rohi. Dia menilai keputusan Ansy Lema tersebut adalah langkah berani yang berhubungan dengan karakter personal.
“Saya kira juga, selain pengalaman dan pengetahuan politik, ini berhubungan dengan karakter personal. Karakter politisi mestinya harus berani, jangan ragu-ragu,” ungkap Rudi Rohi saat dihubungi pada Kamis 4 Juli 2024.
Keberanian yang berhubungan dengan karakter personal itu, lanjut panelis debat Capres-Cawapres di Pilpres 2024 tersebut, akan sangat dibutuhkan oleh setiap pemimpin eksekutif.
“Apalagi bila ingin menjadi pemimpin yang setiap saat dihadapkan pada kebutuhan membuat keputusan, tanpa keberanian, sulit bagi seorang pemimpin untuk membuat keputusan yang cepat dan tegas,” jelas Rudi Rohi.
Namun peraih gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga mengingatkan, keberanian itu akan menjadi lengkap jika dipadankan dengan kemampuan membangun komunikasi politik dan bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Tak bisa dihindari bahwa berani saja tidak cukup. Seorang calon pemimpin untuk daerah seperti NTT juga harus memiliki pengetahuan dan pengalaman termasuk kapasitas membangun komunikasi yang kondusif dan saling bekerja sama dengan berbagai kalangan, tak terkecuali lawan politik,” katanya.
Rudi Rohi berpendapat, jika Ansy Lema dapat memadukan semua keunggulan karakter personal tersebut, maka dia dapat menjadi pemenang pada Pilgub NTT 2024.
“Oleh karena itu, saya kira keputusan-keputusan berani seperti yang ditunjukkan Ansy perlu juga dibarengi dengan menunjukkan kapasitas pengetahuan dan pengalaman politiknya. Dengan begitu maka masyarakat NTT bisa melihat siapa calon pemimpin NTT ke depan yang dapat menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi daerah ini,” pesan Rudi.
Sebelumnya, Ansy Lema telah menandatangani surat pengunduran diri dari anggota DPR/MPR RI setelah mendapat Surat Tugas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) untuk menjadi calon Gubernur NTT di Pilgub NTT 2024.
Surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu menyatakan permohonan pengunduran diri Ansy Lema dari anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR/MPR RI Dapil NTT II masa bakti 2019-2024.
Tak hanya itu, mantan aktivis ’98 yang selalu lantang menyuarakan aspirasi rakyat NTT ini juga memohon pengunduran diri dari Caleg Terpilih PDI Perjuangan Dapil NTT II masa bakti 2024-2029, karena dia juga terpilih kembali sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024, 14 Februari lalu.
“Duh, saya harus meninggalkan DPR/MPR. Ada rasa sedih juga, sih. Tapi, ya, untuk rakyat NTT, ya, saya harus berani berkorban. Saya harus taruh jabatan saya di awal, berkorban di awal,” tegas Ansy Lema sesaat sebelum menandatangani surat pengunduran diri tersebut.