JAKARTA (Independensi.com) – Ganda putra kawakan Hendra Setiawan menyambut baik penyelenggaraan turnamen Yonex Sunrise Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2024 yang berlangsung di GOR Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan. Selain Indonesia sebagai tuan rumah, tercatat 17 negara yang bertanding yakni dari India, Malaysia, Iran, Kanada, Korea, Taipei, Kolombia, Prancis, Jerman, Hong Kong, Myanmar, Jepang, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Uni Emirat Arab dan tuan rumah Indonesia. Perhelatan ini berhadiah total 25.000 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 374 juta) dan berlangsung pada 9-14 Juli 2024.
Sebagai pemain yang pernah dibina klub Jaya Raya, keikutsertaan pemain junior khususnya dari Jaya Raya patut diberikan apresiasi serta dukungan. Diharapkan melalui turnamen Yonex Sunrise Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2024 ini akan hadir pemain muda potensial di tiap nomor untuk menggantikan para senior di kancah bulutangkis Indonesia maupun mancanegara.
“Jadikan turnamen ini untuk mengembangkan prestasi pemain junior, mengasah kemampuan kalian dan berproses menjadi juara serta mengharumkan nama Indonesia melalui bulutangkis,” ujar Hendra melalui keterangan tertulis, Rabu (10/7/2024). Dia menambahkan, turnamen ini bisa menambah semangat bertanding menyusul banyaknya pemain mancanegara yang turut serta dan dipastikan mereka bisa merasakan berlaga di ajang internasional.
Pasangan bermain Muhammad Ahsan ini memberikan dukungan penuh bagi berlangsungnya turnamen ini secara konsisten demi hadirnya pemain-pemain muda berpotensi. “Semoga turnamen ini dapat berlangsung secara berkesinambungan dan mari dukung pemain junior untuk bisa meraih prestasi terbaik,” imbuh Hendra.
Rosiana Tendean selaku Tournament Director berharap ajang ini terus digelar setiap tahunnya. Hal ini terkait dengan kesempatan kepada para pemain junior lokal untuk bisa bertanding sekaligus mendapat poin. Untuk U-15 dan U-17 mendapatkan poin dari Badminton Asia, sedangkan untuk U-19 mendapatkan poin dari Federasi Badminton Dunia atau BWF.
“Saya berharap turnamen ini tetap ada tiap tahun dan tetap mendapat kepercayaan dari Badminton Asia menggelar turnamen ini. Sebab para pemain junior bisa mendapat poin tanpa harus bertanding ke luar negeri. Untuk itu, kualitas pemain-pemain junior lokal harus bagus untuk bisa bermain di turnamen ini,” ujar Rosi.
Strategi Bertahan
Dalam kesempatan berbeda, pebulutangkis U-19 Jaya Raya, Ryan Putra Widyanto mengaku gembira bisa melaju ke babak ketiga setelah menghentikan Farrel Aldo Garcia 21-10, 21-10. Strategi bertahan dan mencegat lawan di depan ternyata berjalan dengan baik. “Senang rasanya bisa menang. Strategi bertahan dan mencegat lawan di depan net berjalan sesuai harapan. Walau performa sedikit menurun karena bermain dua kali dalam satu hari,” ujar Ryan.
Laga selanjutnya, pemain unggulan enam ini bakal menemui lawan dari Hong Kong, Awan Usman yang sebelumnya mengalahkan tuan rumah Luis Fernando Joseph 21-11, 21-5. “Saya gunakan waktu istirahat sehari ini dengan berlatih fisik saja dan tidur serta makan teratur. Soal kesiapan, nanti lihatbdi lapangan saja,” kata Ryan.
Ganda campuran U-17 dari Jaya Raya, Muhammad Vito Annafsa/Nur Aliah Rahma mengalahkan duet Malaysia, Ungku Ameer/Teh Si Yan 21-19, 21-18 di babak kedua. Keduanya mengaku bisa menang karena komunikasi intensif untuk menjaga kekompakan bermain.
“Pertandingan berlangsung ketat dan kami coba imbangi permainan lawan. Tapi coba bangun komunikasi yang intens agar lebih kompak,” ujar Vito. “Komunikasi lebih dikembangkan lagi agar lebih enak bermain,” sambung Aliah. Di babak selanjutnya, ganda campuran non unggulan ini menghadapi unggulan teratas dari Hong Kong, Cheung Sai Shing/Liu Hoi Kiu.