Jakarta- Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, Abidin Fikri, mengungkapkan pengalamannya ketika tujuh tahun lalu, mengunjungi Tanjung Harapan, Afrika Selatan.
Tepatnya pada 14 Juli 2017, Abidin tiba di Tanjung Harapan atau Cape of Good Hope.
Abidin pun memaparkan sejarah Tanjung Harapan.
“Pada Mei 1488, Bartolomeus Diaz seorang penjelajah samudra yang berasal dari Portugis tiba di Tanjung Harapan dari perjalanan menuju India melalui jalur samudera,” ungkap Abidin di akun media sosialnya, baru-baru ini.
Alumni GMNI itu melanjutkan, ketika tiba di Tanjung Harapan, Bartolomeus Diaz awalnya memberi nama tempat itu Tanjung Badai atau Cape of Storms.
Hal itu karena arusnya yang sangat kuat hingga membuat perjalanan kapal begitu berbahaya.
“Dalam perkembangannya, Tanjung Badai diubah namanya oleh Raja John II dari Portugal menjadi Tanjung Harapan atau Cape of Good Hope,” ungkap Abidin.
Abidin juga mengungkapkan, kedatangan Bartolomeus Diaz di Tanjung Harapan dipicu putusnya hubungan perdagangan Eropa dan Asia.
“Hubungan perdagangan dari Eropa ke Asia melalui rute darat ditutup pada 1450-an setelah penaklukan kekaisaran Ottoman atas Konstatinopel,” ungkapnya.