Ansy Lema Temui Petani Dan Nelayan Di Manggarai Utara

Loading

Kupang- Calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menemui petani, nelayan, dan masyarakat adat di wilayah utara Kabupaten Manggarai, baru-baru ini.

Ansy didampingi oleh para relawan, keluarga, kader partai dan istrinya Maria Immaculata Inge Nioty.

Politisi yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut menyusuri jalanan terjal dan berlubang menuju Kecamatan Cibal Barat, Kecamatan Reok Barat, dan Kecamatan Reo.

“Saya secara pribadi ingin turun langsung menjumpai petani, peternak, nelayan, dan masyarakat adat di wilayah utara Manggarai. Saya ingin melihat langsung dan belanja kebutuhan masyarakat di sana,” ujarnya.

Mantan Juru Bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu disambut hangat di beberapa titik kumpul. Sambutan meriah yang sama ketika Ansy disambut masyarakat adat Gendang Loce di Kecamatan Reok.

Mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai petani, peternak dan nelayan antusias menyampaikan aspirasi kepada Ansy Lema.

“Kami berharap Pak Ansy membuka jalan yang menghubungkan desa dan kota ketika terpilih jadi Gubernur NTT. Selain mempermudah akses, juga dapat menekan permainan harga oleh tengkulak,” ujar Paulus, petani dari Kecamatan Reok.

Menanggapi aspirasi masyarakat, Ansy menekankan paradigma pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Wilayah Pantura Flores harus diperhatikan oleh masyarakat.

“Infrastruktur jalan harus dibangun sehingga menekan permainan harga. Isolasi wilayah harus dibuka. Bahkan wilayah harus menjadi sentra ekonomi baru. Selanjutnya petani harus mendapat bantuan alat mesin pertanian, kemudahan pupuk, benih berkualitas, akses pasar dan terutama intervensi untuk pengolahan,” ujar Ansy.

Kehadiran Ansy menuai apresiasi dari masyarakat. Stefanus Jemaru mengaku sangat mendukung Ansy Lema maju Gubernur NTT karena sosoknya sangat peduli pertanian, peternakan dan perikanan kelautan.

“Kami butuh Gubernur yang peduli wilayah utara Manggarai. Ditambah lagi memiliki perhatian khusus kepada sektor pertanian, perikanan dan kelautan. Ini terkait hidup kami. Jadi kami akan berjuang keras untuk lolos,” ungkapnya.