Novak Djokovic. (Dok/Ist)

Usai Raih Emas, Djokovic Mundur di Montreal

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Setelah sukses meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Novak Djokovic mengumumkan tidak akan bermain di turnamen National Bank Open di Montreal, Kanada, Senin (5/8/2024). Kepastian petenis asal Serbia mundur dari turnamen kelas ATP Masters 1000 setelah berkonsultasi dengan pelatih, trainer dan manajemennya.

“Kendati kami sangat kecewa Novak tidak bermain tahun ini di Montreal, tetapi kami berharap dia bisa berprestasi dan mencapai yang terbaikndi musim ini,” ujar Direktur Turnamen National Bank Open, Valérie Tétreault seperti dikutip dari APnews.com.

Di Paris, Djokovic mengandaskan Carlos Alcaraz di babak final untuk mencatatkan rekor sukses sepanjang karier sebagai petenis “Golden Slam”. Petenis 37 tahun dari Serbia ini mengalahkan Alcaraz yang juga juara French Open dan Wimbledon tahun ini dengan skor

7-6 (7-3) 7-6 (7-2) dalam pertandingan yang berlangsung selama tiga jam di Paris pekan lalu. Usai meluapkan kegembiraan di lapangan dan merangkul Alcaraz di tengah net, Djokovic meringis menahan sakit hingga meneteskan air mata merasakan sakit di lututnya.

Dikutip dari BBC, Djokovic adalah petenis kelima di dunia yang mampu meraih “Golden Slam” setelah Rafael Nadal, Serena Williams, Andre Agassi dan Steffi Graf. “Saya selalu menginginkn momen ini dan secara mengejutkan saya bisa menang. Berada di lapangan dengan kibaran bendera dan menyanyikan lagi kebangsaan Serbia serta kalungan medali emas, tiada taranya,” ungkap Djokovic.

Alcaraz yang berusia 22 tahun meraih debut medali perak olimpiade sepanjang kariernya. Sedangkan medali perunggu diraih Lorenzo Musetti dari Italia usai mengalahkan Felix Auger-Aliassime dari Kanada.

Djokovic pernah mundur dari Roland Garros dua bulan lalu dan membuat penampilannya di Olimpiade Paris diragukan. Pada Olimpiade Beijing 2008, Djokovic meraih medali perunggu  dan bertengger di peringkat empat di Olimpiade London 2012. Di Rio pada 2016 malah kandas di babak awal dan gagal meraih perunggu di Tokyo 2020. Di Paris, Djokovic lebih fokus persiapannya dan enggan gagal, menyusul prestasi “Golden Slam” yang sudah di depan mata.

“Benar sekali pencapaian saya sudah lengkap.  Meraih medali emas bukan segalanya. Saya menang bukan dalam satu turnamen saja. Impian meraih medali emas olimpiade sudah dari dulu. Saya tidak tahu prestasi apalagi di depan sana. Yang saya tahu hanya ingin merayakan sukses itu sekarang,” tutup Djokovic.