Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah mendukung SKK Migas yang akan mempertemukan para pekerja dengan kontraktor atau vendor migas dengan membuat platform khusus.
Gus Falah pun mengakui, kesulitan para kontraktor memperoleh pekerja migas seperti insinyur dan tukang las sudah menjadi problem klasik industri migas Indonesia.
“Apalagi, banyak insinyur dan tukang las yang dibajak perusahaan migas asing, sehinggs mengganggu proyek-proyek migas kita, ini fakta,” ujar Gus Falah, Jumat 9 Agustus 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat ada sekitar 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia.
Angka itu, sambung Gus Falah, sangat tidak memadai. Bahkan jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 9 ribu insinyur per 1 juta penduduk.
Hal itu juga berdampak pada industri migas nasional yang membutuhkan pasokan sumber daya manusia.
“Kita harap platform khusus dibuat SKK Migas bisa menanggulangi persoalan ini, sehingga insinyur kita yang memang sedikit itu tak direbut pihak asing,” ujar Gus Falah.
“Dengan begitu, tak ada pekerjaan yang ter-delay di proyek-proyek migas kita hanya karena pekerja-pekerja ahli kita dibajak asing,” pungkasnya.
Sebagai informasi, platform yang akan dibuat itu konsepnya sama seperti IOG E-Commerce yang diluncurkan SKK Migas tahun lalu. Platform ini menjadi wadah vendor untuk mencari atau menyewa alat berat untuk pengeboran migas.