Gresik Naik Peringkat Berkat Capaian Menurunkan Angka Stunting

Loading

GRESIK (independensi.com) – Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah, mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dalam kurun waktu enam bulan pertama di tahun 2024.

Hal itu disampaikan Wabup, saat membuka kegiatan Evaluasi Capaian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I Tahun 2024, yang berlangsung di Ruang Rapat Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik, Kamis (22/08).

“Pada semester pertama tahun 2024, kami mencatat bahwa dari total 23.772 keluarga berisiko stunting, sebanyak 19.947 keluarga telah mendapatkan pendampingan, dengan rincian 2.848 calon pengantin, 3.634 ibu hamil, 892 ibu nifas, dan 13.342 balita,” ungkapnya.

Meskipun pencapaian dan upaya yang dilakukan ini sudah cukup baik, wabup menekankan bahwa semua pihak perlu bekerja lebih keras dan cerdas untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting pada akhir tahun ini.

Salah satu langkah strategis yang telah kita dilakukan, adalah peluncuran inovasi DETAK KERIS (Deteksi Tanggulangi Kurangi Keluarga Risiko Stunting), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendampingan dan memastikan keselarasan data melalui integrasi dengan aplikasi Gresik Urus Stunting,” tuturnya.

Selain itu, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan balita stunting juga telah dilaksanakan dan akan terus dimonitor untuk memastikan efektivitasnya,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Wabup yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gresik, menyoroti bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Gresik masih berada pada angka 15,4%.

“Angka ini masih di atas target 10 persen yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati No. 9 Tahun 2023. Capaian ini memiliki perbedaan dengan angka prevalensi stunting Kabupaten Gresik sebelumnya yang didasarkan pada data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI, yakni sebesar 10,3%,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Gresik, Titik Ernawati menambahkan bahwa dirinya berserta jajarannya telah melakukan intervensi serentak untuk pencegahan stunting yang sudah dilakukan mulai bulan Juni 2024 lalu.

“Dalam presentase balita ditimbang di Kabupaten Gresik, pada bulan Juni sebesar 95,02%. Sedangkan, capaian presentase tertinggi balita ditimbang diraih oleh Puskesmas Slempit dengan presentase 100% balita ditimbang, disusul Puskesmas Duduksampeyan dengan 99,97% dan Puskesmas Ujungpangkah sebesar 99,95%,” imbaunya.

Menurut Titik, Kabupaten Gresik juga mengalami peningkatan peringkat dalam kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting di Jawa Timur di tahun 2024.

“Sebelumnya kita ada di peringkat 35 dan pada penilaian terakhir kita naik di peringkat 12 se-Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. (Mor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *