Foto : Muhammad Syahrul Munir saat menunjukan surat tugas dari salah satu parpol yang mendukung dirinya sebagai Bacakada Gresik 2024

Tak Kunjung Dapat Pasangan Bacakada Gresik 2024 Muhammad Syahrul Munir Pilih Mundur

Loading

GRESIK (independensi.com) – Muhammad Syahrul Munir, yang sebelumnya digadang-gadang oleh PKB sebagai bakal calon kepala daerah (bacakada) Gresik pada kontestasi Pilkada serentak 2024 menyatakan mundur dari pencalonan. 

Politis muda PKB itu, bahkan meminta maaf sekaligus mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Gresik yang sebelumnya telah memberikan dukungan dan berjuang untuk bisa melenggangkannya.

“Saya mohon maaf kepada masyarakat, keluarga besar, kepada PKB sebagai pengusung utama dan beberapa partai pendukung. Juga kepada para kyai dan bu nyai, serta jaringan relawan dan simpatisan dari berbagai elemen yang sudah berjuang hingga saat ini,” katanya Selasa (27/8)

“Semoga yang telah mendukung saya mendapatkan balasan setimpal atas nilai perjuangan dan pengabdian semata-mata menginginkan agar Kabupaten Gresik lebih baik di masa yang akan datang,” sambungnya.

Menurut Syahrul, mundurnya ia dari bursa Bacakada Gresik. Karena dirinya tidak kunjung menemukan pasangan yang tepat untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang ingin memberikan kepercayaan kepadanya ketika meminpin Gresik.

“Memasuki masa pendaftaran ini, secara berat hati saya sampaikan bahwa saya tidak kunjung mendapatkan Pasangan Calon Wakil Bupati sebagai syarat mutlak pendaftaran ke KPU,” tuturnya.

“Sejak awal saya menerima mandat tugas dari PKB pada 12 Juni 2024 lalu, hingga per pukul 02.00 WIB dini hari tadi saya belum juga mendapatkan sosok yang dimaksud. Sehingga saya harus menyerahkan kembali mandat tugas saya kepada PKB dan beberapa partai pengusung saya,” ungkapnya.

Dinamika politik di Gresik lanjut Syahrul, cukup berat selama masa sosialisasi dalam kurun 4 bulan terakhir. Ketika dirinya didorong untuk maju sebagai bacakada.

“Saya merasakan secara langsung bahwa masyarakat menginginkan perubahan dalam hal tatanan kebijakan, namun keadaan politik terakhir ini tentu memerlukan pertimbangan dan sikap secara rasional,” imbaunya.

Saya berharap suatu saat muncul pemimpin-pemimpin yang siap dan berani sehingga demokrasi di Gresik bisa berjalan secara ideal. Perjuangan ini tidak bisa dikerjakan sendiri, semua elemen masyarakat harus terlibat secara penuh jika memang benar-benar mencintai Kabupaten Gresik. Dari lubuk hati yang paling dalam, sekali lagi saya mohon maaf, Do’a terbaik Demi Gresik,” pungkasnya. (Mor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *