Karangasem (Independensi.com) – Yowana Puri Agung Karangasem yang bernaung dibawah Badan Pengelola Taman Tirta Gangga Karangasem dengan bangga mempersembahkan Tirta Gangga Fest 2024 sebagai Rangkaian menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) destinasi wisata Taman Tirta Gangga ke-76 dilakukan sejumlah kegiatan, yang salah satunya berupa Bakti Sosial.
Bakti Sosial kali ini menyasar para lansia di tiga Desa Adat, yang berada di seputaran Taman Tirta Gangga meliputi Desa Adat Pladung, Desa Adat Temega dan Desa Adat Ababi. Ketiga Desa Adat tersebut dianggap sebagai kawasan penyangga destinasi wisata yang sangat populer, sehingga patut diberikan apresiasi berupa sumbangan tali kasih.
“Dengan kerendahan hati, Kami dari Keluarga Puri Agung Karangasem ingin berbagi dengan masyarakat disekitar disini. Semoga kedepan kita bisa berbuat kepada masyarakat yang lebih luas dan memang perlu bantuan dari kita, baik Puri Agung Karangasem maupun Badan Pengelola Taman Tirta Gangga, yang notabene itu milik Puri Agung Karangasem,” kata Anak Agung Made Kosalia selaku Ketua Badan Pengelola Taman Tirta Gangga Karangasem didampingi Ketua Panitia Tirta Gangga Fest 2024, Anak Agung Bagus Surya Dharma Jelantik, saat diwawancarai awak media, Selasa, 10 September 2024.
Menurutnya, Ketiga Desa Adat tersebut diberikan donasi sembako bernilai sekitar Rp 35 juta, yang selanjutnya dibagikan kepada para lansia dalam bentuk sembako. Selain itu, pihaknya juga memberikan alat-alat tulis kantor, yang dibagikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) di tiga Desa.
“Untuk siswa SD diberikan alat-alat tulis dan para lansia diserahkan sembako yang didata oleh para Kepala Lingkungan masing-masing di desa itu, memang sudah sepantasnya untuk diberikan bantuan,” terangnya.
Menariknya, kegiatan Tirta Gangga Fest 2024 mengambil tema “Angripta Tirta Ikanang Lango artinya memuliakan air sebagai sumber kehidupan dari sisi keindahannya”.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan Taman Tirta Gangga sebagai Taman Istana Air. Selain disakralkan, airnya bersumber dari mata air yang benar-benar disucikan, sejak zaman dahulu oleh Raja Karangasem.
“Karena air, Taman Tirta Gangga itu bisa hidup sebagai sebuah obyek pariwisata sampai sekarang. Itu membuat Taman Tirta Gangga sebagai obyek wisata yang terkenal di seluruh dunia dan menjadi ikon pariwisata Karangasem khususnya, Bali dan Indonesia,” ungkapnya.
Hal tersebut sudah dibuktikan, saat pihaknya mampu menata air sebagai sumber kehidupan, sehingga obyek wisata Taman Air ini bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan keluarga Puri Agung Karangasem dan masyarakat disekitar Taman Tirta Gangga Karangasem.
Oleh karena itu, lanjutnya Taman Tirta Gangga sukses menempatkan dirinya sebagai obyek wisata dalam Top Ten Landmark Indonesia dengan menempati rangking Nomor 2.
“Prestasi itu diraih Taman Tirta Gangga dibawah Borobudur di rangking 1 dan Taman Tirta Gangga di rangking 2 serta rangking 3 itu Candi Prambanan dan rangking 4 itu Uluwatu,” urainya.
Selain Bakti Sosial, pihaknya bakal menggelar Festival Seni Budaya dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern.
“Hal ini dalam rangkaian kita mempromosikan Taman Tirta Gangga sebagai ikon pariwisata di Bali Timur,” tambahnya.
Terpenting adalah, bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan di Bali Timur melalui pelaksanaan Festival ini.
“Semoga obyek wisata lainnya bisa berbuat secara swadaya untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Bali Timur,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Manggala Puri Agung Karangasem Anak Agung Bagus Partha Wijaya yang menyatakan, bahwa pihak Puri Agung Karangasem sangat mendukung pelaksanaan kegiatan Tirta Gangga Fest 2024, lantaran Taman Tirta Gangga sebagai salah satu Heritage peninggalan bersejarah bagi Keluarga Besar Puri Agung Karangasem.
Mengingat, warisan peninggalan leluhur, pihaknya sebagai sentana berkewajiban melestarikan peninggalan bersejarah Puri Agung Karangasem agar menjadi ikon pariwisata Bali Timur yang terkenal di dunia.
“Selain Taman Tirta Gangga sebagai Taman Wisata Air, ada dua obyek wisata lainnya yang sudah kita kembangkan, yaitu Puri Agung Karangasem dan Taman Ujung Sukasada. Jadi, kita berbenah di Karangasem, lantaran masyarakat beralih ke Bali Timur,” pungkasnya. (hd)
Hello. And Bye.