Dialog Demokrasi Indonesia, Sebuah Wahana Edukasi Demokrasi

Loading

Jakarta- Pilkada di gandeng dengan pergerakan September Hitam mahasiswa Se-DKI Jakarta bergerak dalam kegiatan “Partisipasi anak muda dalam mengenal substansi demokrasi & menjaga Pilkada serentak 2024 tanpa ujaran kebencian & politik uang ” Di Jakarta. Kegiatan ini di ikutin oleh 100 Peserta yang tidak di ikuti oleh Pemuda Jakarta saja tapi Pemuda Sejabodetabek yang menghadiri.

Acara ini di buka oleh Rahmat Bagja, S.H LL. M Selaku Ketua Bawaslu RI, Ir. Dohardo pakpahan, M.SI Selaku kepala Bagian, hubungan Antar Lembaga, Biro Partisipasi & Humas KPU RI.

Kutipan Rahmat Bagja, S.H., LL.M. tentang Teori Demokrasi, dalam diskusinya mengenai teori demokrasi, Rahmat Bagja, S.H., LL.M., menjelaskan bahwa terdapat dua tipe demokrasi: partisipatif atau langsung, dan perwakilan atau tidak langsung. Ia menekankan bahwa kontrak sosial menjadi dasar legitimasi otoritas politik, yang bertujuan membatasi kewenangan setiap subjek dan hak setiap penguasa, sejalan dengan prinsip bahwa semua manusia lahir bebas dan setara.

Lebih lanjut, Bagja menyatakan bahwa demokrasi dibangun atas kesepakatan antara individu dan negara. Individu setuju untuk mematuhi aturan yang ditetapkan oleh negara, sementara negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi warganya.

Dari perspektif ideologi demokrasi konstitusional, Bagja menegaskan bahwa kekuasaan pemerintahan harus terbatas dan tidak boleh campur tangan secara sewenang-wenang terhadap warga. Konstitusi berperan penting dalam membatasi kekuasaan pemerintah.

Ia juga menggaris bawahi konsep demokrasi rakyat, yang menginginkan kehidupan tanpa kelas sosial dan kepemilikan pribadi. Demokrasi rakyat dianggap sebagai bentuk khusus yang menjalankan fungsi diktator proletar.

Terakhir, Bagja menyoroti demokrasi pluralis yang menciptakan jaminan bagi kelompok minoritas serta memberikan kebebasan berpolitik bagi warga negara. Ia menekankan pentingnya kompetisi politik yang liberal, yang memungkinkan partisipasi lebih banyak warga dalam proses politik.

Strategi Mempersiapkan Tahapan PILKADA 2024:
IR. Dohardo Pakpahan, M.Si, memberikan wawasan penting mengenai strategi dalam mempersiapkan tahapan Pilkada 2024. Dalam penjelasannya, beliau menekankan perlunya memperkuat kerjasama antara lembaga dan instansi melalui pengembangan teknologi informasi. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan setiap tahapan pemilihan berjalan dengan baik dan transparan.

Beliau juga mengingatkan agar semua pihak memperhatikan implikasi dari setiap tahapan yang saling beririsan, serta mengoptimalkan kapasitas dan manajemen sumber daya manusia (SDM). Ini penting untuk mencegah masyarakat dari pengaruh negatif, seperti isu SARA dan berita hoax, serta praktik money politics yang dapat merusak integritas pemilu.

Dohardo menekankan bahwa tujuan nasional dalam Pilkada 2024 adalah melindungi masyarakat dari potensi konflik dan perpecahan. Mengingat keragaman agama, ras, suku, dan bahasa di Indonesia, pendekatan inklusif dan berkeadilan sangat dibutuhkan. Ia juga menekankan pentingnya memajukan kesejahteraan umum dan berkontribusi pada ketertiban dunia, berlandaskan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan strategi yang matang, diharapkan PILKADA 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Perwakilan mahasiswa dari beberapa Universitas membuka suara dalam PILKADA tolak hoax, sara kebencian dan politik uang yaitu ada , Kevin Fransisco Julio selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa ITL Trisakti, Laode Zoe Tumada, S.M selaku PRESNAS BEM PTMAI ZONA III Periode 2022-2023, Adri Wiyanto selaku Presiden Mahasiswa BEM UHAMKA dan Angela Silvana, S.H selaku Pengamat Hukum ICT & IP.

Direktur IDE Harry Gunawan : dalam rangka kegiatan hari ini semoga memberi peningkatan dan kebermanfaatan untuk KPU saat ini.

Disini anak muda memahami demokrasi dan membahas subtansi itu sendiri akan memahami cikal bakal dari tatanan subtansi sampai realita itu sendiri.

Karena beliau mengatakan rentan di jaman sekarang anak muda cukup banyak yang belum paham demokrasi, beliau pun lanjut mengatakan membicarakan demokrasi pun tak luput membicarakan sejarah yang mengikuti dari pemilihan pertama setelah orde baru hingga sekarang. Saat ini membicarakan demokrasi menjadi porosnya ada di anak muda karena dalam membaca secara visioner, membicarakan demokrasi saat ini akan mempengaruhi demokrasi nanti kedepanya”

Adri Wiyanto Menjelaskan anak muda berperan penuh dalam PILKADA 2024, penting untuk memilih dan memahami terkait informasi dan demokrasi yang subtantif. Anak muda ini gampang sekali FOMO tapi tidak jadi masalah FOMO yang penting harus di kembangkan rasa ingin tahunya agar menjadi sebuah bekal pengetahuan politik untuk setiap masyarakat dan di pahami juga gagasan dan track record secara pribadi para pasangan calon.

Pencerdasan masyarakat sangat penting karena percerdasan itu sudah menjadi kewajiban masyarakat apalagi kalangan muda yang menjadi penerus Bangsa.

Peran pemerintah harus kita kritisi seperti peran KPU dan BAWASLU yang perlu di kembangkan bukan hanya menyiapkan pelaksanaan tapi melakukan pencerdasan kepada masyarakat melalui media sosial, apalagi di era digital 2.0 ini kita mudah dalam melaksanaan pencerdasan kepada masyarakat agar PILKADA berjalan dengan sehat, tidak adanya Money Politic.

Kevin Fransisco Julio Wera Ketua DEMA ITL Trisakti Menjelaskan bahwa pada saat ini pemilih terbesar ada di tangan Gen Z, media sosial banyak di pegang oleh Gen Z tapi media sosial seperti dua mata pisau maka dari itu kita harus paham mengelola media sosial sebaik mungkin, senjata paling ampuh pada saat ini adalah media sosial jangan sampai pisau itu menusuk diri kita sendiri apalagi menciderai demokrasi. Dalam hal ini mari kita ajak masyarakat jangan sampai mereka mudah tergiur dengan money politik.

Intansi KPU dan BAWASLU penyelenggara dan pengawasan yang kurang mendapatkan korelasi yang efisien dalam menjalankan Pesta Demokrasi kita. Oleh karena itu Ayo kita pastikan bahwa pesta demokrasi kali ini bisa diselenggarakan dengan efektif, efisien dan akuntabilitas.

PILKADA serentak bisa dibilang kotak kosong terbanyak, kita sedang krisis dalam regenerasi demokrasi. Indonesia adalah penganut sistem pemerintahan demokrasi terbesar, tetapi adanya hal itu secara perlahan – lahan menggerogoti demokrasi kita. Masyarakat yang apatis dalam politik maka akan terjebak dalam politik itu sendiri.

Kampus memberikan pencerdasan tentang politik, bagaimana itu politik dan strategi politik, kita sebagai penerus bangsa jangan sampai kita hanya diam saja tapi pahami apa yang akan dilakukan oleh pemerintah kedepan untuk kesejahteraan bangsa dan negara.

Laode Zoe menjelaskan hoax sangat banyak, isu isu yang tidak sesuai dengan realita, ujaran kebencian yang bukan di sosial media saja di forum diskusi pun sering terjadi. Merdeka secara prinsip tapi juga secara finansial yang bisa memperbaiki fenomena terjadi pada anak muda masa kini. Mencapai 100% merdeka pun hari ini bisa kita lebur.

Berangkat dari diskusi hari ini berharap bisa lebih bijak kedepannya di forum diskusi ataupun pergerakan. Kebijakan hari ini banyak yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Sosial masyarakat bukan sekedar bagi – bagi BANSOS yang hanya dijadikan kepentingan politik.

Kecerdasan bukan dimulai dari sosial media saja, tapi harus kita kawal, karena informasi yang didapat dari media juga banyak berita hoax.

Dari semua narasumber mengatakan bahwa anak muda merupakan poros utama dalam PILKADA ini, Gen Z penentu masa depan bagi bangsa dan negara kita Republik Indonesia. Pilih sesuai dengan substansi yang memberikan pengaruh besar, karena pemuda sebagai pemilih kedepan sebagai orang yang akan di pilih. Cerdas memilih dan hindari money politic, SARA dan hoax dari sekarang.

“Ide Indonesia Jaga Demokrasi”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *