DEPOK (IndependensI.com) – Sebanyak lima orang mahasiswa pasca-sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis untuk orang tua siswa Indonesia Bisa Membaca. Kegiatan dilakukan di kelas darurat yang berlokasi di kawasan Cagar Alam, Depok, Jumat (11 Oktober 2024) pagi.
Tim Pengabdian Masyarakat yang datang ke kelas terdiri atas Alandia, Dwi Sartika, Zilya Andriani, Riska Eka Fatma, dan V. E. Salvera Arnoldy. Sebanyak 25 orang tua siswa diukur tekanan darahnya dan dan diperiksa kadar gula darahnya. Setelah itu, Alandia dan kawan-kawan memberikan konsultasi kesehatan berdasarkan hasil pemeriksaan di atas.
Dari 25 orang tua yang diperiksa, usia mereka berkisar antara 28-52 tahun, terdiri atas 24 perempuan dan satu laki-laki. Berdasarkan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, rata-rata mereka mengalami hipertensi dengan kisaran tekanan darah 143/112 mmHg hingga 195/122 mmHg. Tidak ditemukan kasus diabetes atau kadar gula darah tinggi pada saat pemeriksaan dilakukan.
“Keluhan yang disampaikan oleh orang tua selama pemeriksaan meliputi sakit kepala, rasa berat di tengkuk, pusing, dan badan yang terasa ngilu. Untuk penanganan lebih lanjut, dianjurkan agar yang bersangkutan berobat intensif ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau klinik dokter,” kata ketua tim, Alandia.
Mereka yang hasil pemeriksaannya menunjukkan kondisi kurang baik, terutama yang mengalami hipertensi yang belum terkontrol, dianjurkan untuk rutin berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau klinik dokter agar status kesehatan mereka dapat dipantau dengan baik.
Dua Sesi
Program Pengadian Masyarakat ini memberikan pengalaman luar biasa dalam mengedukasi dan memberdayakan masyarakat. Kegiatan ini didesain dalam dua sesi yang saling melengkapi.
“Pada sesi pertama, kami menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi kesehatan” kata Al, yang bekerja di Rumah Sakit Siloam, Mampang, Jakarta.
Program ini disambut dengan antusias oleh para peserta, dan banyak dari mereka yang merasa terbantu dengan pemeriksaan kesehatan yang diberikan. Dengan adanya layanan ini, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi kesehatan mereka, yang diharapkan dapat mendorong mereka untuk menjaga kesehatan secara lebih proaktif.
Selain itu, sesi pertama juga mencakup edukasi hypnoparenting yang dibawakan langsung oleh pakarnya, Dwi Sartika. Perawat yang sudah 28 tahun bekerja di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menekankan pentingnya penggunaan kata-kata positif dalam perkembangan anak.
“Edukasi ini membuka wawasan para orang tua tentang bagaimana bahasa yang digunakan sehari-hari bisa memengaruhi perkembangan psikologis anak. Kami melihat bahwa para peserta sangat tertarik dan aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan belajar satu sama lain,” kata Al.
Sesi kedua, direncanakan dilaksanakan pada 25 Oktober 2024, akan difokuskan pada edukasi seksual dasar pada anak. “Kami merasa bahwa pendidikan seksual sering kali dianggap tabu atau kurang dibahas dalam masyarakat, padahal sangat penting, terutama dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak. Kami berharap sesi ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada para peserta, terutama dalam memahami aspek-aspek dasar dari pendidikan seksual yang sehat,” ujar Al.
“Secara keseluruhan, program ini memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tantangan yang kami hadapi dalam mempersiapkan dan melaksanakan program ini menjadi pelajaran berharga, dan kami merasa senang bisa berkontribusi dalam memberikan akses edukasi yang bermanfaat,” kata Al.
“Melalui kegiatan ini, kami menyadari pentingnya kolaborasi dan dukungan masyarakat dalam mewujudkan kesadaran akan kesehatan dan pendidikan seksual dasar. Kegiatan ini menginspirasi kami untuk terus berupaya dalam memberikan edukasi yang relevan dan berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.