Dalam kunjungan kerja spesfik Komisi XII DPR RI, Anggota Komisi XII Cheroline Chrisye Makalew, S.P mendorong kuota khusus bagi putra-putri Papua. Terutama mereka yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi tetapi, masih kesulitan mendapatkan pekerjaan.
“Saya meminta kuota khusus untuk saudara-saudara kami dari Papua. Mereka yang sudah menyelesaikan kuliah di tanah Jawa tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Perlu diperhatikan, kalau bisa ada kuota khusus dari PT Freeport Indonesia untuk putra-putri Papua selaku daerah penghasil sumber daya mineral,” ujar Cheroline pada Parlementaria usai pertemuan kunspek Komisi XII DPR RI di Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Gresik, Jawa Timur, hari Jumat (15/11/2024).
Saat ini, PTFI mencatat fakta-fakta terkait rekrutmen tenaga kerja pada masa puncak konstruksi, PTFI mempekerjakan hingga 22.000 tenaga kerja. Di masa operasional saat ini, jumlah tenaga kerja aktif sebanyak 1.474 orang dengan distribusi dari Gresik sebesar 658 tenaga kerja (44%), Jawa Timur (di luar Gresik) sebesar 442 tenaga kerja (30%), Wilayah Indonesia lainnya sebesar 348 tenaga kerja (24%), Expatriat sebesar 26 tenaga kerja (2%).
Cheroline secara khusus menyoroti pentingnya penambahan kuota tenaga kerja Papua, terutama di wilayah operasional PT Freeport di Gresik, Jawa Timur.
“Sebenarnya sudah ada kuota dari PT Freeport tapi perlu ditambah, khususnya untuk di Gresik. Kami bukan hanya berharap tapi kami meminta untuk PT Freeport juga merekrut kita punya anak-anak asli Papua,” tambah Legislator Dapil Papua Barat itu.
Cheroline juga menegaskan bahwa prioritas perlu diberikan kepada orang asli Papua dengan kriteria jelas, yaitu yang memiliki ciri khas “hitam kulitnya, keriting rambutnya, yang sudah menyelesaikan pendidikan dan memenuhi syarat untuk bisa bergabung dalam PT Freeport.” tutup Anggota Fraksi NasDem itu.