Eskalasi Global Justru Pacu Semangat Kebersamaan Untuk Membangun Bali

Loading

Denpasar (Independensi.com) – Menyimak paparan refleksi ekonomi Bali dan prediksi pertumbuhan ekonomi Bali secara menyeluruh pada tahun 2025 mendatang dan perkembangan ekonomi global dengan terpilihnya Presiden Donald Trump. Hal ini akan berdampak pada dua jalur bagi Indonesia, yaitu sektor keuangan dan sektor perdagangan.

Pada sektor keuangan, Bank Sentral AS (The Fed) melahirkan kebijakan moneter yg ketat, sehingga mempengaruhi persepsi investor global dan kembali menjadikan Pasar Uang AS sebagaitempat paling aman untuk berinvestasi dengan menawarkan imbal hasil yang tinggi. Capital flow keluar di pasar dalam negeri berpotensi menjadi deras, sehingga nilai tukar USD sangat kuat dan rupiah melemah.

Pada sektor perdagangan, AS menerapkan tarif dagang yang tinggi terutama pada negara mitra dagang yang mencatatkan surplus. Tiongkok sebagai mitra dagang AS dan mitra dagang utama Indonesia masih berada dalam fase lemah sehingga memberi dampak langsung bagi Indonesia. Dalam waktu bersamaan Indonesia pasti juga akan melakukan upaya untuk mengimbanginya dengan menurunkan nilai tukarnya. Belum lagi kalau dua tahun ini perang di Ukraina tidak selesai. Penghargaan Dunia atas prestasi keuangan pemerintah Indonesia

Semoga semangat kebersamaan membangun dengan tekad ketulusan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia seperti disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam sambutan pada acara Tahunan Bank Indonesia (29/11) di Jakarta tentang semua prestasi ekonomi Indonesia yang sudah diakui dunia.

“Presiden memberikan arahan bahwa mari bersama semua unsur di semua bidang dengan semua keahilan, kita harus bekerja dalam satu kesatuan. Kita yakin akan mencapai apa yang kita cita-citakan,” kata Agus Maha Usadha Ketua Nawacita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bali dalam siaran persnya, Senin (2/12/2024).

Arahan Prabowo tersebut disampaikan saat Pertemuan Tahunan BI 2024 yang mengusung tema: “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional” di Kantor Pusat BI, Jakarta.

Prinsip kehati-hatian di dalam ketidakpastian global saat ini sangat ditekankan Presiden untuk disikapi dengan kebersamaan yang inklusif dan penuh ke hati-hatian. Kebijakan Pemerintah Pusat juga sudah jelas mengacu kepada efisiensi dan langkah-langkah perpajakan yang akan di ambil dengan real ekonomi. Khususnya kıta di Bali akan sangat memberatkan di sektör UMKM karena nilai 9% kenaikan beşaran PPN (11% ke 12%) akan menjadi berat. Apalagi dengan cashflow yang ada saat ini di UMKM di Bali. Cerminan pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,34% perlu juga dimaknai pertumbuhan sesungguhnya yang diraih UMKM Bali mengjngat derasnya kompetisi usaha UMKM di semua lini, khususnya terkait pengawasan terhadap kebijakan persaingan usaha atas Investasi Investasi yang ada, baik nasional maupun investasi asing yang mana batasannya tidak cukup untuk menjaga UMKM Daerah.

Sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Kabinet Merah Putih, Luhut Binsar Panjaitan bahwa banyak perusahaan yang mendapatkan izin tanpa memenuhi syarat. Bahkan ada yang melanggar aturan. Akibatnya, persaingan usaha menjadi tidak sehat dan merugikan pengusaha lokal. Kondisi ini berdampak negatif pada perekonomian Bali dan perlu segera diperbaiki dengan memperketat pengawasan, meningkatkan kapasitas petugas, dan menyempurnakan regulasi.

Di şisi lain, seperti paparan BI bahwa pertumbuhan ekonomi Bali masih tergantung hampir 38% darı sektor Pariwisata sehingga untuk Bali kıta selalu harus melihat positif dan sekarang saatnya kesempatan Pemerintah untuk membuat dan mewujudkan legacy tentag ekonomi kertih dengan menyiapkan “protection local economic“, khususnya UMKM untuk menjaga dan melaksanakan TRI HITA KARANA. Melalui budaya dan spiritual Bali yang kita miliki

Menurutnya, Pemerintah bersama Wakil rakyat di DPRD yang bisa menjaga tugas dan tanggung jawab ini melalui lebijakan yang berpihak, sehingga kedepan masyarakat punya kapasitas berkompetisi yang equal (setara) dengan Investasi baru yang masuk baik lokal dan international.

Bisa juga sekiranya dibentuk Dewan Pembangunan Khusus Daerah (yang secara strategis bisa menjalankan pembangunan khusus, yang berkenan melihat secara utuh tentang pembangunan Bali darı aspek Adat, Budaya, Hukum, Pertanian serta ekonomi secara terintegrasi yang bisa menguatkan Bali kedepan)

Melihat perkembangan SDM yang ada di Bali ini juga menjadi beban Khusus yang perlu disikapi dengan sangat hati-hati dan Bijak sebagai sebuah langkah-langkah strategis tidak sebatas ke tenenagakerjaan dan atau ekonomi semata, harus juga merasuk kepada penurunan kwalitas dan ketersediaan kwantitas yang memadai dan sejalan dengan pertumbuhan investasi yang terjadi.

Menurut Agus Maha, Ada sesuatu yang terlewatkan dalam roadmap desain SDM Bali, kıta saat ini di banyak Lapisan bidang pekerjaan sudah tidak tersedia tenaga Kerja kita yang mana dalam kurun waktu tertentu akan mengakibatkan daya saing dan Kesempatan menjadi berkurang karena tidak kompetitifnya sejalan dengan berjalannya waktu.

“Dişisi yang lain tekad Pemerintah meningkatkan upah minimum sebesar 6,5% sesungguhnya adalah berita bagus pagi pekerja namun hal ini menjadi perlu adanya perhatian Khusus Pemerintah Daerah untuk meningkatkan strategi program-program penguatan usaha masyarakat untuk memberikan peluang profitability yang lebih baik Di tengah gempuran kompetisi digital yang borderless (tanpa batas) peran pemerintah Melalui Bank central untuk menjaga inflasi dan kestabilan suku bunga ditengah perencanaan program anggran defisit yang masih muncul tahun depan menjadi tantangan tersendiri,” terang Agus.

Pertanian sebagai bagian ketahanan pangan dan indikator inflasi yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi memerlukan Langkah sungguh-sungguh dengan berbasis data akurat akan menjadi penyeimbang pertimbuhan ekonomi Bali.

Tidak ada strategi lain selain meningkatkan fasilitasi Pemerintah terhadap penyediaan processing center yang memadai untuk memberi nilai tambah kepada pertanian yang mana bisa didesain dalam satu kesatuan master plan pariwisata Bali ke depan dengan study pembinaan dan ‘inclusive design’ dalam Satu Siklus chain yang ‘workable’ secara ekonomi.

“Terkait komen bahwa Bali mendapat himbauan untuk tidak dikunjungi darı FODOR ditengah prestasi yang terus Di raih Bali Di kancah Internasional kami yakin stake holder Pariwisata dan Kadin Sebagai lembaga resmi mitra Pemerintah dalam memajukan ekonomi dan industry bali sepaham tidak perlu terlalu kıta risaukan dan pesimistis apalagi panik tapi justru dijadikan Semangat bersama untuk mencari solusi menyiapkan infrastruktur pembangunan fisik dll termasuk ekonomi lebih baik sehingga jeda ini kıta jadikan momentum lebih baik untuk mendesain tahun 2026,” tambah Agus mengingatkan.

Koordinasi serta komunikasi yang menerus dengan Pusat tentang anggaran pembangunan dan Investasi baik PMDN maupun PMA dalam hal Investasi PMA batasan serta Beşaran Maupun pengawasan pengawasan yang lebih luas dan melibatkan Lebih banyak sosialisasi dan pihak pihak terkait juga menjadi sangat perlu termasuk pengawasan atas penindakan yang diperlukan, “Sehingga kejelasan level Investasi yang kita butuhkan dan ijinkan adalah yang tidak mengganggu kemampuan kompetisi Masyarakat Bali”.

Peran serta kebersamaan semua Pihak untuk bekerja dan berkarya bersama Pemerintah, KADIN, stake holder, assosiasi serta keterpanggilan Universitas untuk turut serta menjadi pendamping dan penyiapan research and development (RD) bersama pihak swasta melalui industi hijau yang sudah menjadi keselakatan global seperti yang dicanangkan Wamen Ristek Dikti bahwa pentingnya integrasi antara riset dan industri akan menjadi fokus utama dalam kepemimpinan Prof Stella.

Kebijakan yang mendukung kolaborasi antara akademisi dan sektor industri akan menjadi kunci dalam mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis, seperti teknologi digital, energi hijau.dan industri manufaktur. “Selain itu tetap perlu digali potensi pemgembangan di bidang Health Tourism pendidikan internasional dan keuangan digital yang memanfaatkan base industri pariwisata sebagai daya tarik.

Dalam era globalisasi ini, penting bagi kita untuk menciptakan ekosistem yang mendorong kolaborasi antara pendidikan tinggi dan industri.

Sslanjutnya dtegaskan bahwa kita dengan penuh kejujuran dan turut serta memberantas korupsi menjadi sangat penting di tengah menjadikan jalan terang upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali. (hd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *