Kegiatan yang berlangsung di Atrium salah satu Mall di Gresik itu, dikemas dalam acara Seminar sekaligus Pameran Produk Daerah (Lokal) melibatkan komunitas yang menjadi sasaran program. Seperti, PKK dan PIN (Paguyuban Istri Nelayan) yang berasal dari Desa Pangkahwetan, Pangkahkulon, Banyuurip dan Ngemboh yang merupakan masyarakat ring satu.
Kelompok yang menjadi sasaran program ini, didominasi oleh kaum perempuan yang juga merupakan pelaku UMKM di desanya masing-masing dalam pengembangan produk lokal. Diantaranya, Produk olahan ikan (Pangkahwetan), produk olahan Mangrove (Banyuurip), produk Rumput Laut (Pangkahkulon), dan Produk olahan Daun Kelor (Ngemboh).
Menurut Direktur NGO Spektra KH. Roni S Syahroni lembaganya ditunjuk PGN Saka sebagai pelaksana program PPM SIPL 2024 telah melakukan pendampingan terkait dengan sarana prasarana dan atau peningkatan kapasitas diantaranya Kelompok PIN (Produk Olahan Ikan) dan Kelompok PKK ( Produk Olahan Mangrove).
“Kami bangga dan merasa senang, karena hampir di setiap desa dampingan mempunyai komitmen sendiri dalam mengembangkan produk unggulannya. Sehingga, pengembangannya tidak overlapping di setiap desa,” ujarnya, Sabtu (28/12).
Namun lanjut Roni, pihaknya selaku pendamping dihadapkan pada masalah dan tantangan terkait dengan pemasaran produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM agar dikenal masyarakat luas.
“Untuk itulah kami menginisiasi kegiatan Pameran Produk lokal yang dihasilkan pelaku UMKM di empat desa itu, agar dikenal. Sedangkan untuk memperkenalkannya, tentunya dibutuhkan show produk dan Mall merupakan lokasi yang tepat. Karena selalu ramai dikunjungi masyarakat, dengan harapan bisa mengefektifkan pemasaran,” ungkapnya.
“Dalam implementasi program PPM SIPL tahun 2024 Bidang Ekonomi, sesuai dengan arahan PGN Saka, Spektra telah melaksanakan peningkatan kapasitas terkait dengan Brand Awareness dan Personal Selling yang di ikuti oleh kelompok sasaran yang kami dampingi selama ini,” tandasnya.
Selain itu Roni menambahkan, sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait dengan gizi. Produk UMKM dampingannya didorong untuk mampu membuat menyelaraskannya dengan membuat olahan yang memiliki kualitas gizi baik. Namun, tetap mensesuaikan cita rasanya dengan karakter minat di masyarakat setempat.
“Harapan kami pengembangan produk lokal dari para pelaku UMKM dampingan, mampu linear dengan program pemerintah pusat. Sehingga keberlangsungan UMKM juga dapat terlaksana seiring dengan pengembangannya serta mampu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat,” imbaunya.
“Tak kalah pentingnya, kami juga ajak pelaku UMKM dampingan agar memahami dan mengerti tentang Digital Marketing atau pemasaran dengan memanfaatkan perangkat teknologi kekinian. Sehingga, pola pemasarannya tidak lagi konvensional tetapi telah mengikuti perkembangan zaman.
Serta yang tidak kala pentingnya dalam kegiatan ini, kami juga menghadirkan pakar akademisi sebagai pemateri kegiatan. Untuk memberikan pencerahan terkait dengan pemenuhan gizi pada produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM agar semakin diminati konsumen,” tukasnya.
“Selama ini PGN Saka telah berkontribusi banyak terhadap pengembangan masyarakat di empat desa ring satu areal operasional perusahaan, sebagai bentuk kepedulian sosial. Serta mendukung terciptanya kemandirian dalam menciptakan peluang kerja untuk meningkatkan perekonomian warga,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Kepala Puskesmas Ujungpangkah dr Wiwik Susanti yang didaulat sebagai Nara Sumber terkait olahan produk UMKM sehat. Serta perwakilan atau Kepala Desa dari keempat desa dampingan dan perwakilan dari PGN Saka SKK Migas. (Mor)