Rombonan DPRD, Pemda dan Perumdam Buton Tengah sedang berfoto dengan Direksi Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi. (humas)

DPRD, Perumdam Buton Tenggara Studi Tiru ke Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Ingin berbagi pengalaman, rombongan DPRD, Pemkab dan Perumdam Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara melakukan studi tiru ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, kemarin.

Rombongan dipimpin Ketua Komisi D, DPRD  La Goapu dan Direktur Perumdam Oeno Lia, ingin  mempelajari berbagai hal terkait pengelolaan pelayanan air minum.

Rombongan terdiri atas Direktur Perumda Oeno Lia,  bersama unsur legislatif dari Badan Pembuatan Peraturan Daerah DPRD Buton Tengah serta dari unsur legislatif diwakili Kepala Bagian Ekonomi dan Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, diterima Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi Johny Dewanto dan Direktur Umum Ahmad Firdaus.

La Goapu selaku ketua rombongan mengatakan,  tujuan kedatangan mereka ialah ingin belajar dari pengalaman Perumda Tirta Bhagasasi yang sempat melayani kebutuhan air bersih di dua wilayah administratif sekaligus, meski kini tengah dalam proses pemisahan yang belum sepenuhnya rampung.

“Kebetulan kami juga merupakan wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Buton. Saat ini kami tengah dalam proses penyusunan peraturan daerah perihal penyertaan modal sehingga perlu banyak masukan dari yang sudah berpengalaman,” kata La Goapu.

Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Buton Tengah Fitra menambahkan, sejak awal pendirian Perumda Oena Lia, tidak ditindaklanjuti dengan penyusunan Perda Penyertaan Modal. Pemkab Buton Tengah hanya memberikan modal pendirian yang disepakati sebesar Rp 30 miliar.

“Itu pun belum sepenuhnya dibayarkan, baru Rp 19,5 miliar dan masih ada sisa Rp 10,5 miliar. Lalu untuk ketentuan penyertaan modal yang masih dibahas perdanya, tentu perlu ada rencana bisnis dari Perumda Oena Lia, dan ini yang ingin kami pelajari dari Perumda Tirta Bhagasasi,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi Johny Dewanto yang menerima kedatangan rombongan mengatakan, pihaknya pun belum sepenuhnya menerima penyertaan modal yang dijanjikan Pemkab Bekasi sebesar Rp 4 triliun agar bisa melayani kebutuhan air warga Kabupaten Bekasi secara menyeluruh.

“Namun penyertaan modal tersebut baru terealisasi total sekira Rp 500 miliar yang dibayarkan dalam beberapa tahap, tidak pasti setiap tahun ada,” ucapnya.

Direktur Umum Perumda Tirta Bhagasasi Ahmad Firdaus yang juga menerima rombongan menambahkan, tersendatnya penyertaan modal dari Pemkab Bekasi tak serta merta menghambat roda perusahaan karena pelayanan air bersih kepada masyarakat harus tetap berjalan.

Maka dari itu, Johny menjelaskan bahwa pihaknya melibatkan pihak ketiga untuk bekerja sama dalam memastikan pelayanan air bersih kepada warga.

“Melalui investasi pihak ketiga ini kami tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk membangun jaringan perpipaan, melainkan cukup menyiapkan pipa distribusi yang langsung menyentuh pelanggan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, antara Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi dengan Buton Tenggara,   terdapat perbedaan mencolok. Di Perumdam Buton Tengah, jumlah pelanggan hanya 4.000 sambungan langganan (SL) dengan penduduk 181.000 jiwa.

Sementara Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi jumlah pelanggan sekitar 360.000 SL melayani sekitar 5 juta penduduk Kota dan Kabupaten Bekasi. (jonder sihotang)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *