Foto : Petugas BPBD Gresik Jawa Timur saat memantau banjir luapan air Kali Lamong di Kecamatan Balongpanggang

Kali Lamong dan Kali Surabaya Meluap Hektaran Sawah Hingga Ratusan Rumah di Gresik Terendam 

Loading

GRESIK (independensi.com) – Puluhan hektar areal pertanian serta belasan desa di empat kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diterjang banjir luapan air Kali Lamong dan Kali Surabaya. 

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Sukardi, banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan hingga meluapnya debit air Kali Lamong.

“Data yang kami himpun hingga pagi ini, total ada 14 desa yang tersebar di 4 kecamatan yang terendam banjir dengan ketinggian airnya bervariasi antara 50 cm meter hingga 1 meter,” ujarnya, Selasa (25/2).

Ditambahkan Sukardi, bahwa pihaknya telah melakukan upaya antisipasi kemungkinan terburuk dengan mendirikan dapur umum dan tempat pengungsian sementara atau posko kebencanaan.

“Untuk saat ini, posko dan dapur umum telah kami persiapkan diwilayah terdampak yang paling parah. Namun, bukan berarti yang tidak parah tidak diperhatikan,” tuturnya.

“Wilayah yang terdampak banjir luapan Kali Lamong, terjadi di 8 titik. Yaitu, Desa Jombangdelik, Desa Ngampel, Desa Dapet, Desa Wotansari, Desa Pucung, Desa Sekarputih, Desa Banjaragung dan Desa Karangsemanding, yang berada di Kecamatan Balongpanggang.

Sedangkan di Kecamatan Benjeng, ada tiga yang terdampak. Yakni, Desa Deliksumber, Desa Lundo dan Desa Sedapurklagen.

Sementara, daerah yang terdampak banjir luapan Kali Surabaya, terjadi di Desa Driyorejo, Desa Cangkir dan Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo. Serta, Desa Wringinanom di Kecamatan Wringinanom,” paparnya.

Terpisah, Kepala Desa Lundo, Nanang, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di desanya saat ini terbilang paling parah. Karena ketinggian airnya mencapai 1 meter.

“Banjir datang saat hujan deras yang terjadi kemarin, lalu sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi. Airnya terus meninggi hingga menenggelamkan sawah serta merendam rumah warga,” ungkapnya.

Di tanya ada berapa luas sawah dan rumah warga yang terdampak banjir, Nanang menjelaskan terdapat puluhan hektar dan ratusan rumah.

“Sawah yang terendam total luasnya 97 hektar, padahal rata-rata tanaman padinya sudah siap panen. Sehingga, kemungkinan petani di desa kami akan mengalami gagal panen,” tandasnya. (Mor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *