Oleh
Putri Surya Ningsih
(Kader GMNI Universitas Djuanda Bogor)
Media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat di era kemajuan teknologi saat ini. Manfaat utama media sosial adalah untuk mempermudah cara berkomunikasi, baik antar individu maupun kelompok. Selain itu media sosial juga merupakan salah satu sumber ragam informasi yang dapat diakses secara mudah, dan dapat dijadikan sebagai sarana ruang diskusi dalam membahas isu-isu sosial, seperti isu politik dan ekonomi.
Fitur utama dari media sosial adalah mampu menyebarluaskan informasi ke seluruh dunia secara efektif dan efisien. Hal itu karena tidak membutuhkan waktu lama untuk menyusun berita atau informasi dan menyebarluaskannya dalam hitungan detik.
Media sosial mempermudah banyak orang untuk mendapatkan isu terbaru dan berbagai perspektif tentang suatu isu yang sering kita sebut Hot News saat ini.
Sosial media dapat mempengaruhi opini publik, entah dalam sudut pandang positif ataupun negatif. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan, “media sosial adalah alat yang sangat kuat. Ia bisa digunakan untuk mengubah dunia, namun juga bisa digunakan untuk merusaknya”.
Tentu efektifitas sosial media saat ini tidak terlepas dari dampak negatif, di antaranya penyalahgunaan media sosial seperti menyebarkan berita yang tidak akurat atau hoaks. Berita hoaks dapat menyebabkan publik memiliki asumsi negatif dan bisa menimbulkan konflik yang tajam di lingkungan masyarakat. Seorang Aktivis Pendidikan Malala Yousafzi mengatakan “sosial media dapat menjadi pedang bermata dua. Ia dapat mempersatukan atau memecah belah, membangun atau menghancurkan. Itu tergantung bagaimana kita menggunakannya”.
Merujuk pada data Smart Insight, lebih dari 62,6% penduduk dunia menggunakan media sosial. Hal ini menunjukan bahwa media sosial memiliki peranan penting, khususnya dalam dunia politik, seperti dalam pemilu yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu. Platform seperti Twitter, Instagram, Tiktok, dan Youtobe telah menjadi alat utama bagi politisi dan partai politik untuk mengkampanyekan ide serta kebijakan mereka.
Dalam hal ini media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk opini publik karena kecepatan dan kemampuannya dalam menjangkau audiens global sehingga menjadikannya sarana sekaligus prasarana dalam penyebaran informasi untuk berbagai kepentingan. Namun di balik manfaatnya terdapat risiko berupa penyebaran informasi palsu, polarisasi, dan manipulasi opini.