JAKARTA (Independensi.com) – Pebulu tangkis nonpelatnas Jonatan “Jojo” Christie harus memendam kecewa terhenti di babak 16 besar Indonesia Open 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). Di laga turnamen BWF World Tour Super 1000 ini, Jojo gagal menjinakkan ketangguhan tunggal putra Taiwan Lee Cheuk Yiu lewat pertarungan rubber game, 21-12, 12-21, 10-21.
“Kondisinya memang saya rasa tadi di set pertama bermain jauh lebih baik, tapi ya di set kedua dan ketiga kondisi angin juga dan kondisi pola permainan yang saya rasa mempengaruhi hasil di pertandingan tadi,” kata Jojo usai bertarung.
Seperti dikutip dari Antara, Jojo mengaku dalam pertandingan tersebut kesilitan untuk mengontrol shuttlecock karena kondisi angin yang kencang. Hal tersebut membuat pebulu tangkis yang menempati peringkat kelima dunia ini kesulitan untuk mengatur ritme permainan. Jojo mengaku, seharusnya bisa mengambil keuntungan di set ketiga. Hanya saja lawan sudah lebih dulu tampil maksimal dan sulit membalikkan keadaan.
Dari catatan yang ada, Jojo tidak pernah kalah selama enam laga beruntun dari delapan pertemuan atas Lee. Sebelumnya, Jojompernah dikalahkn Lee pada Selandia Baru Terbuka 2017.
Hasil positif diberikan tunggal putri Putri Kusuma Wardani (KW) yang melaju ke perempat final. Pemain kelahiran 20 Juli 2002 itu meraih kemenangan di babak kedua menghadapi pemain dari Thailand, Supanida Katethong 17-21, 21-9, 21-8. Sempat kewalahan meladeni permainan taktis dari Katethong di set awal. Namun akhirnya Putri KW mampu bangkit dan menang dalam tempo 1 jam 8 menit.
Dengan kemenangan ini, Putri KW akan bertemu pebulu tangkis Jepang, Akane Yamaguchi yang sebelumnya mengandaskan pemain asal Taipei, Sung Shuo Yun dengan skor 21-12, 21-17. Baginya, Akane perlu mempersiapkan stamina maksimal dan siap bermain reli panjang serta bersiap sejak awal bertanding. Selain itu, menurut Putri, Akane punya pukulan yang akurat dan sulit diantisipasi.
Tidak Boleh Lengah
Sementara itu dari ganda campuran, pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil membuka kemenangan di 16 besar. Duet berperingkat 32 dunia itu mengalahkan Hee Yong Kai Terry/Jin Yujia dari Singapura dengan skor 21-19, 21-11.
“Kami agak kurang di gim pertama saat banyak melakukan kesalahan sendiri. Ke depannya kami tidak boleh lengah dan harus sejak awal laga bermain dengan pakem permainan kami,” ungkap Adnan seperti dikutip dari rilis Humas PBSI.
Dengan hasil ini, Adnan/Indah mengaku termotivasi untuk bisa melangkah lebih jauh di Indonesia Open 2025. Dengan motivasi tinggi, keduanya bertekad untuk memperbaiki penampilan di babak perempat final saat menghadapi ganda campuran Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue. Tercatat pada laga sebelumnya pasangan ranking sepuluh dunia tersebut melaju ke delapan besar usai mengalahkan ganda Thailand, Ruttanapak Oupthong/Kwanchanok Sudjaipraparat dengan skor 21-19, 21-18.
Kemenangan juga disumbangkan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang berhasil mengalahkan rekan senegaranya, Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu lewat pertarungan rubber game 15-21, 21-12, 21-9. Duet peringkat 10 dunia ini menjadi salah satu ganda putri tuan rumah yang tersisa di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pada laga ini pasangan Ana/Tiwi -panggilan akrab Febriana/Pratiwi- mengaku bermain terburu-buru di awal laga. Menghadapi rekan satu negaranya, juara Australian Open 2024 tersebut mencoba bermain lebih menyerang terlebih dahulu mengingat sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan lawan. Akhirnya dengan bermain lebih menekan, akhirnya Ana/Tiwi meraih kemenangan lewat pertarungan rubber game dalam tempo 58 menit.
“Pada laga ini kami terburu-buru dalam bermain di gim pertama. Kami kurang sabar dan hal itu menjadi bumerang untuk kami,” ungkap Tiwi dikutip dari rilis Humas PBSI. “Kami mencoba lebih sabar dan memperlambat tempo permainan. Kami tidak mau mempercepat dan memanfaatkan kesempatan untuk menyerang,” Ana menambahkan.
Dengan kemenangan ini, Ana/Tiwi akan jumpa pasangan Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee. Menghadapi wakil Negeri Ginseng, peraih medali emas SEA Games 2023 tersebut berharap bisa bermain lebih konsisten sejak awal laga mengingat lawan sangat tangguh.
Sementara itu, ganda putri Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum yang memulai debut berpasangan, dihentikan duet tangguh Korsel, Baek Ha Na/Lee So Hee lewat pertarungan ketat 21-16, 16-21, 14-21.
Apriyani/Febinyang sempat mencapai babak semifinal Malaysia Masters 2025 mengaku kecewa gagal menampilkan permainan terbaik pada ajang BWF Super 1000. Ganda putri ranking 125 dunia itu bertekad tampil lebih baik lagi mengingat mendapatkan pelajaran berharga dari kekalahan melawan ganda putri ranking tiga dunia tersebut.
“Kecewa pasti karena kami ingin meraih kemenangan. Kami banyak mengambil pelajaran dari kekalahan ini. Hasil ini tidak membuat kami mengendurkan semangat tampil di turnamen berikutnya,” ungkap Apriyani.
“Pertandingan yang tidak mudah karena cukup menguras tenaga dan pikiran. Kami banyak membuat kesalahan sendiri di gim kedua dan banyak tidak yakin dalam bermain. Kami mencoba bangkit di gim ketiga, tapi fokus kami mengendur sehingga sulit untuk mengembalikan kedudukan,” imbuh Febi.